Bagian:12

3.5K 297 3
                                    

Happy Reading

Zee sedang merapikan barang yang baru ia beli dengan bundanya, kotak kotak yang berisi sepatu gunung dan barang lainnya serta tas ransel baru yang masih dibaluti plastik ditaruhnya di lemari kosong di kamarnya.

"Capek, kebawah deh minum es kayanya seger, lagi gerah juga"ujar Zee sembari mengipasi wajahnya dengan tangan lalu melangkah membuka pintu menuju dapur.

Saat hendak turun Zee menarik tubuhnya kembali kala melihat kejadian yang di tangkap indra penglihatannya. Christy digeret, menuju ruang kosong belakang rumah oleh ayah, tak tahu untuk apa.
Zee melihat wajah Cio tampak marah, pasti tu anak bikin ulah lagi, batin Zee  bermonolog.

"Kamu ngapain disini Zee?"tanya Cio seperti mengintrogasi.

Tanpa sadar kini Cio ada di hadapan Zee, Zee langsung menegakkan tubuhnya dan berusaha terlihat tidak mengetahui apa-apa.

"Gapapa yah, aku mau ke dapur haus"

Ucap Zee sambil mengusap tenggorokannya dan sedikit mengangkat kedua ujung bibirnya.

"Ohhh yaudah, ayah ke kamar dulu"

Cio melangkah pergi sembari mengusap puncak kepala Zee sebelum melangkahkan kakinya.

Bukannya menuju dapur, Zee justru menuju pintu belakang yang mengarah ke gudang.
Ia mendengar suara lirih, suara lirih seseorang yang ia kenali.

"Christy!?"teriak Zee memastikan suara yang ia dengar adalah suara Christy. Tapi tak ada jawaban.

Ketika ia mencoba mendekat untuk memastikan pendengaran nya tidak salah, justru suara itu semakin meredup, lalu hilang seperti terbawa angin malam.

"Gue salah denger kali ya"gumam Zee.

"Gak mungkin tadi ayah bawa Christy kesini"lanjutnya.

"Christy!?"teriak Zee sekali lagi tetapi masih sama, tak ada jawaban.

Saat Zee membalikkan badan suara itu muncul kembali, masih seperti tadi, lirih dan samar-samar.Setan ini mah, pikir Zee menatap lekat pada pintu gudang.

"Zee?!"

"Astaga!"

Shani secara tiba-tiba ada di belakangnya.

"Bunda! Ngagetin aja deh!"ucap Zee kesal.

"Ya lagian kamu ngapain ada disini malem-malem gini?"

Saat hendak mengatakan apa yang terjadi, Zee mengurungkan niatnya dan membelokkan topik pembicaraan.

"Kok bunda tau aku disini?"ujar Zee.

"Tadi bunda liat pintu belakang kebuka, cuma mau mastiin aja takutnya ada maling"jawab Shani.

Zee hanya mengangguk paham dengan apa yang ia dengar.

"Oh iya sampe lupa, kamu ke kamar bunda dulu pijitin ayah, bunda mau masak dulu buat ayah bisa kan?"

"I-iya bunda"

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang