Happy Reading
Zee merebahkan tubuhnya yang lelah sehabis pulang sekolah, mulai memutar otaknya bagaimana caranya agar dia dan Chika mendapat izin untuk liburan tanpa pengawasan dari ayahnya.
Zee menghela nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan kasar, mengacak acak rambutnya lalu beranjak dari kasurnya untuk mengambil jaket dan kunci motor.
"Mau kemana?" Tanya Chika melihat Zee udah mengenakan jaket sambil memegangi kunci motor menuruni tangga.
"Biasalah" Zee membalas singkat dan menoleh sekilas ke arah chika.
Baru beberapa langkah menuruni tangga Zee menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghadap Chika.
"Kenapa?" Tanya Chika.
"Gamau ikut?"
"Duluan aja"
Zee mengangguk lalu melenggang pergi menuju halaman rumah untuk menaiki motornya.
Baru beberapa meter ia melajukan motornya gerbang rumah terbuka, Zee menyangka gerbang itu di bukakan untuknya, ternyata bukan, ada mobil yang hendak masuk ke pekarangan rumahnya. Mobil sedan hitam dengan plat nomor yang ia kenali.Zee kembali melajukan motornya tanpa memperdulikan ayahnya yang baru saja masuk.
"Kak..." Panggil Cio yang baru membuka pintu rumah.
"Bunda..." Chika menghampiri, menyalami Cio dan Shani yang baru sampai rumah.
"Gimana tadi kata dokter?" Tanya Chika.
"Kata dokter bunda cuma kecapean aja, dia cuma butuh istirahat" jawab Cio.
"Ya ampun... Bunda pasti kecapean, nanti Chika juga bantu buat cari art baru biar bunda ga kecapean" ujar Chika sembari memeluk Shani.
"Makasih sayang" Shani mengecup dahi Chika.
"Yaudah ke kamar yuk bunda istirahat nanti Chika buatin makanan"
Shani mengangguk menerbitkan senyuman hangat pada Chika, senyuman itu mampu membuat Chika senyum secara spontan.
"Yaudah kalo gitu ayah ke kantor lagi" ujar Cio berpamitan memecah momen ibu dan anak tersebut, Chika dan Shani menyalami Cio sebelum lelaki itu membuka pintu untuk keluar.
"Ayo Bun" Chika menggandeng tangan Shani ke kamar untuk beristirahat, dan yang dilakukan Chika setelah itu ia pergi ke dapur untuk memasak sesuatu.
"Bunda... Ini Chika buatin bubur" Chika duduk di samping Shani, matanya berbinar ingin sekali masakannya di rasakan oleh bunda yang mengajarinya memasak.
"Wah... Hebat anak bunda udah jago aja masaknya, enak ga yaa..." Shani tersenyum jahil menggoda Chika.
"Enak lah kan bunda yang ajarin. Cobain deh" Chika mengarahkan sendok yang menampung bubur ke mulut Shani.
Shani membuka mulutnya melumat tipis bubur yang dibuatkan buah hatinya. Shani terbawa suasana mengingat bagaimana ia membuatkan Chika bubur ketika sakit dan menyuapinya ketika Chika masih kecil. Tapi sekarang Chika lah yang menyuapinya, apa yang kau tanam itulah yang kau tuai. Begitulah kata orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Kecil,Christy! (END)
RandomKata orang rumah adalah tempat pulang,tempat kembali dan tempat bersandar. Rumah seperti apa yang mereka maksud? Bangunan yang mewah? Atau bangunan sederhana yang di isi oleh orang yang menanti kehadiran kita. -Christy Cerita ini hanya fiksii!(Tidak...