Bagian:16

3.6K 337 11
                                    

Happy reading

Kini waktu telah menunjukan pukul sembilan, Zee juga sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, beruntung tak ada luka dalam yang cukup serius, namun masih tak sadarkan diri.
Beberapa menit setelah sampai rumah sakit, Chika mengabari teman-temannya.

"Chika kita balik dulu ya" Gita duduk di samping Chika, mengusap bahu Chika untuk menyalurkan rasa tenang.

"Thanks ya,git, Eli" ujar Chika tersenyum samar.

"Sabar ya kita doain mudah mudahan Zee cepet sadar"ujar Eli menghibur Chika.

Mereka melenggang pergi sembari melambaikan tangan ke arah Chika.
Chika menghela nafas panjang sembari menyandarkan tubuhnya, mencoba mengusir segala rasa tidak tenang yang bersarang di hatinya.
Fokusnya teralihkan dengan suara dan bar notifikasi ponselnya. Dari ayah.


Ayah

Chika, kamu jaga Zee dulu ya? Besok ada jadwal?

Ngga yah, aman

Oke kalau gitu

Christy gimana ya?

Tak ada balasan apapun dari Cio, bahkan hanya sekedar membaca pesan terakhirnya pun tak dilakukannya.
Chika mengalihkan pandanganya pada Christy yang sedang duduk di ujung kursi, menatap kosong ke arah sepatu lusuh yang dikenakannya. Pasti pikirannya berat saat ini, ini memang bukan salahnya, ini kecelakaan, tapi jika ia tak seceroboh itu apa hal ini masih akan terjadi.

Chika mengambil posisi di samping Christy"Hei" panggilnya lalu menggenggam tangan Christy.

"I'ts okay... Ini bukan salah kamu ini kecelakaan"ujar Chika berusaha menenangkan.

"Tapi kakak gak tau kejadiannya kaya gimana"

Christy memang belum menceritakan apapun pada Chika, sejak tadi Christy hanya berusaha menenangkan pikirannya yang amat kacau, merutuki dirinya sendiri atas tindakannya, dan memikirkan entah apa yang akan dilakukan Cio nanti padanya.

"Mau cerita?" Tanya Chika, tapi masih tak ada jawaban dari Christy.

"Yaudah nanti aja kalo gitu, sekarang kita masuk ya, kasian Zee sendirian"

Christy hanya mengangguk pelan lalu melangkah mengikuti Chika masuk ke ruang rawat inap.

•••

"Christy" Chika membangunkan Christy yang masih tertidur pulas.

Matahari telah terbit, hari telah berganti, namun Zee masih tak sadarkan diri.

Christy bangun dari tidurnya, lalu duduk sambil mengusap matanya yang masih sedikit terpejam.
Christy menjatuhkan pandangan nya pada brankar tempat Zee berbaring. Berbaring seakan nyaman dengan tempat tidurnya.

"Masih belum bangun ya?"tanya Christy tanpa menoleh.

"Belum, mungkin Zee kecapean, kita doain aja biar cepet sadar"

Christy menatap sendu Zee, dalam hatinya Christy memanjatkan doa pada tuhan untuk kesembuhan Zee.

"Kita sarapan dulu ya? Kakak baru beli nasi tadi di depan"

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang