Bagian:3

3.9K 368 0
                                    

Happy Reading

Christy baru saja sampai di rumah Christy membawa donut pemberian adel, kebetulan sekali Zee dan Chika mungkin akan menyukainya, ia membuka pintu dan langsung mendapati ayah dan bundanya menunggunya.

"Ayah bunda kak Zee mana? Ini aku bawain donut buat kak Zee."ucap Christy sambil memberikan donut yang ia bawa.

Cio langsung mengambil donut di tangan Christy dan melemparnya ke sembarang arah, Christy yang melihat ayah nya melempar pemberian nya terkejut dan heran.

"Kenapa ayah lempar salahku apa?"tanya Christy gemetar.

Ia masih bingung apa sebenarnya yang sedang terjadi apa karena ia pulang malam, ia sudah memberi Zee bahwa ia akan pulang malam di room chat.

"Masih tanya salahmu dimana!"bentak Cio.

"Mana ada orang sekolah pulang jam segini apalagi hari pertama!"lanjutnya sembari menyodor kepala Christy.

Shani melangkah kan kakinya menuju Christy.

Plak!

Telapak tangan Shani mendarat dengan mulus di pipi Christy. Rasa panas menyelimuti pipi Christy.

Seketika tangisnya pecah, lalu yang dilakukan bundanya itu setelah menyakiti Christy ia langsung mencengkram tangan Christy kuat-kuat dan menariknya menuju kamar Christy.

Christy hanya bisa pasrah ia terlalu takut untuk saat ini hingga mulutnya membisu.

Shani membanting pintu Christy dan menguncinya di dalam kamar, Christy masih memegangi pipinya yang masih terasa kebas. Christy menangis sembari melihat langit-langit atap rumahnya. Ia memang salah, tapi apa ini adalah perlakuan yang pantas dari seseorang yang seharusnya melindunginya.

Tak lama setelah itu, terdengar suara seseorang seperti hendak membuka pintu kamarnya.
Christy cepat-cepat menghapus air matanya yang masih saja lolos.

Chika, tak disangka orang itu adalah Chika, Christy merunduk ketakutan ia takut kehadiran Chika menjadi petaka baginya.

"Lo kenapa?"tanya Chika datar.

"Gapapa kak"jawab christy yang masih setia memandangi lantai.

"Kenapa Lo pulang malem kaya gini? Mau mati Lo?"tanya Chika.

"Udah tau ayah sama bunda sering kaya gitu sama Lo"lanjutnya.

Christy tak berminat untuk menjelaskan apapun, percuma, apapun yang ia katakan apapun yang ia lakukan tidak akan ada yang peduli.
Baginya ayah dan bunda marah seperti tadi hanyalah pelampiasan bukan karena peduli.

"Lo udah makan belom?"tanya Chika.

Christy mejawab dengan menggelengkan kepalanya, Chika langsung melangkahkan kaki dari kamar Christy untuk mengambil sesuatu.

Christy masih saja diam, ia masih ketakutan setelah kejadian tadi. Apalagi saat ini Chika keluar dari kamarnya setelah ia menjawab pertanyaannya, Christy merasa takut ia salah menjawab.

Chika telah kembali dan berada di hadapan Christy. Ia menyodorkan tangannya, memegang roti yang akan ia berikan untuk Christy.

"Makan roti aja ya"ucap Chika.

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang