Bagian:20

3.8K 365 7
                                    

Happy Reading

"Nih kak alamatnya" Zee memberikan alamat tempat tinggal saat ini, setelah ia perhatikan dan coba mengingat tentu Chika tau tempat ini.

"Ini alamatnya sama kaya kosan temen kakak deh" ujar Chika.

"Masa sih?"

Setelah itu Chika langsung beranjak dari kasur mengambil jaket, tas selempang dan kunci mobil untuk pergi menuju alamat yang Zee berikan. Meskipun Chika sudah tau dimana tempat itu tapi Chika tetap membawa secarik kertas yang bertuliskan alamat itu.

"Kak" panggil Zee menghentikan langkah Chika.

"Tolong tanya-tanya lagi Christy, terakhir aku kesana mukanya pucet"

Chika menoleh dan mengangguk sebagai jawaban, lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju halaman rumah.

•••

Chika telah sampai di alamat yang ditujukan Zee, Chika mengetuk pintu itu namun tak ada jawaban, selang beberapa menit Chika kembali mengetuk pintu namun masih sama tak ada jawaban. Mungkin Christy sedang tidak di rumah, pikirnya.

Chika memutuskan untuk pergi, terdengar suara pintu terbuka menghentikan langkah Chika. Benar seperti apa yang dikatakan Zee, wajah Christy tampak pucat.

"Christy?"

Christy dengan wajah pucat nya masih berusaha mengulas senyum, senyum yang sangat Chika rindukan.

"Kak Chika"ujar Christy.

Chika berjalan cepat menuju Christy lalu memeluknya erat seperti tak akan membiarkan Christy hilang untuk yang kedua kali, ia berjanji pada dirinya sendiri pada saat itu bahwa Christy akan selalu bersamanya, Chika akan selalu bersamanya.

Chika merasakan hangat tubuh Christy, wangi rambutnya yang sudah lama tak masuk ke hidungnya. Chika cukup menikmati sesi berpelukannya dengan Christy.

"Masuk yu kak" ajak Christy seperti tampak pegal karena sedari tadi mereka terus berdiri.

Chika mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya, tangannya digandeng oleh Christy menariknya masuk ke dalam kamar yang tampak sederhana yang kini menjadi tempat tinggal Christy.

"Maaf ya kak aku ga punya apa-apa, aku harus irit"wajahnya yang tadi selalu terbit senyuman kini berubah menjadi sedih.

"Gapapa, ini sengaja Kakak bawain makanan buat kita makan"

Chika memberikan makanan di plastik transparan yang ia taruh di sampingnya.

"Takoyaki?"tanya Christy, wajahnya kembali senyum.

"Gapapa ya kakak cuma beli takoyaki?"

Christy menggelengkan kepala lalu mengambil satu mika berisi takoyaki untuknya.

"Enak" Christy memakan dengan lahap takoyaki yang dibeli Chika, Chika hanya terkekeh melihat Christy, meskipun wajahnya pucat Christy tak tampak seperti orang sakit, dan Chika bersyukur atas hal itu.

"Tapi rasanya familiar ya? Kaya pernah makan tapi dimana ya?"tanya Christy coba mengingat-ingat.

"Itu tukang takoyaki waktu kita SD"

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang