Bagian:28

4.5K 281 2
                                    

Happy Reading

Esok harinya Christy di makamkan, tentu saja kepergiannya mengundang banyak tangisan tak terkecuali sahabat terdekatnya, Adel.

"Del... Keluar... Makan dulu ya"

Anak itu memilih mengurung diri di kamarnya. Adel tak menyangka, ia akan ditinggalkan oleh sahabat nya dua kali.

Adel mengalami kejadian yang sama dua kali.

Saat usia sekolah menengah, sahabatnya meninggalkannya. Meninggalkannya untuk selamanya akibat dari kecelakaan yang di sebabkan pengendara yang mengemudi dalam keadaan mabuk.

Dan kini, ia dapati lagi sahabatnya pergi meninggalkannya dengan keadaan yang cukup mengenaskan.

Tak disangka pertemuannya di rumah sakit dengan Christy adalah pertemuan terakhirnya.

Saat-saat mengingat itu ingatannya tak sengaja menemukan pa yang Christy katakan padanya.

Jangan lari lagi... Kalau pun jalan jangan jalan untuk menghindar

Itulah maksudnya, itulah mengapa Christy berkata seperti itu.

Apa yang Adel lakukan sekarang adalah apa yang ia lakukan dahulu.
Dirinya menghindar, menghindar dari rasa sakit karena terlalu pengecut untuk menerimanya.

Adel langsung beranjak dari kasurnya membuka pintu kamar lalu berpamitan kepada ibu ayah dan kakak-kakaknya.

•••

Adel langsung pergi ke tempat pemakaman umum, dan benar dirinya mendapati banyak orang berkerumun di salah satu tempat yang baru digali.

Dan ada keluarga Christy disana, lalu Adel berpindah tempat agar lebih dekat.

"Kak Zee..." Panggil Adel.

Zee menoleh dan langsung menghamburkan diri memeluk Adel.

Tangis Adel pecah saat itu juga, semua rasa tak mengenakkan hati yang tertahan sejak tadi luntur begitu saja bersamaan dengan air matanya.

Setelah di doakan orang orang berlalu lalang untuk pergi kecuali keluarga dan dirinya, sebagai sahabat Christy.

Adel ingin menetap sedikit lebih lama disana.

"Akhirnya..."

Akhirnya... Adel menghadapinya, ia tidak lari lagi.

•••

Chika pulang terlebih dahulu, mungkin saat ini Zee masih di makam Christy.

Sambil menangis meratapi kepergiannya.

Untungnya ada ayah dan bunda disana.

Belum, Belum ia bisa membuat Christy merasa di anggap seperti keluarga di rumah ini. Tapi nyatanya kehendak tuhan adalah mutlak. Tak ada satu makhluk pun yang membantah.

Tapi mengapa semua terjadi secara tiba-tiba.

Chika memutar kenop pintu, rumah ini terasa tidak hidup, Chika mengedarkan pandangannya.

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang