[RAME = LANJUT]
Seorang gadis berpakaian SMA berjalan tertatih-tatih dengan tatapan kosong. Gadis itu kehilangan arah hidupnya. Ibunya yang meninggal dunia, tepat di hari kelulusannya.
Dia yang putus asa, berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART III || PILIHAN
Hira terbangun dari tidur panjangnya. Ia mengerjapkan mata berulang kali. Kepalanya masih terasa pusing, karena kejadian tadi malam. Pandangan ia edarkan ke seluruh ruangan. Ruangan asing, namun sering dijumpai banyak orang.
"Aku di mana?" gumamnya.
"Tunggu dulu. Ini Rumah sakit? Kenapa aku bisa di sini?" ucapnya kaget mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.
Hira mencoba mengingat apa yang terjadi padanya terakhir kali. Saat sedang melamun tiba-tiba.
Ceklek...
Pintu ruangan terbuka menyadarkan Hira dari lamunannya. Tampak seorang pria masuk ke dalam ruangan. Pria tampan, dewasa, dengan kemeja putih di padukan celana abu-abu menambah kesan menawan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hira mengerutkan kening,saat melihat pria asing dihadapannya. "Siapa sih ni orang?" batinnya.
Hira mencoba mengingat orang di depan nya. Ia memperhatikan penampilan pria itu, dari ujung rambut sampai kaki. Dilihatnya berulang kali, dengan tatapan kosongnya dan mulutnya yang ternganga.
"Ah iya, ini orang yang semalam menghalangi ku bunuh diri, tapi dia juga yang membuatku celaka," cibir Hira dalam hati.
"Sudah bangun?" tanya pria itu.
"Bagaimana, apakah ada yang sakit? " Sambungnya lagi.
Hira menatap tidak suka pada pria itu. Ia menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. Ia merasa tidak suka dengan pria itu, karena kejadian tadi malam. Pria yang menghentikan aksi bunuh dirinya, serta pria itu juga yang membuatnya celaka. Dan sekarang lihatlah, pria itu tiba-tiba sok akrab padanya.