🌻Hira - Chapter [16]

532 44 6
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hai-hai semuanya, ketemu lagi :)

❗Jangan Lupa Vote dan komen

❗Tandai typo

HAPPY READING ^_^
__________________________________

HAPPY READING ^_^__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART XV || KAJIAN

Malam hari ini, Hira terlihat rapi dengan gamis warna navi, di padukan dengan hijab warna yang serasi. Ia akan pergi ke acara kajian dipesantren. Tidak banyak gaya dan dandanan, ia hanya mengoleskan bibirnya dengan pelembab dan memoles wajahnya dengan bedak tabur. Tidak perlu make up yang berlebihan bagi Hira. Ia cantik natural, walaupun tanpa polesan make up yang tebal.

"Mau ke mana sayang?" tanya Fahlan. Ia baru saja masuk ke dalam kamar.

"Mau ke acara di pesantren," jawab Hira.

"Mau ikut juga?" Fahlan kembali bertanya.

Hira menganggukkan kepalanya. "Hira pamit ya," ucapnya, mencium tangan Fahlan.

"Mau pergi sendiri?" Fahlan, kembali bertanya.

"Hira, mau pergi sama Ning Rum. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam," jawab Fahlan. Ia tidak lagi banyak bertanya, karena menurutnya, Hira akan aman bersama Arumi. Ia sangat mengenal, siapa Arumi. Mereka sudah lama kenal, karena hubungan yang terjalin diantara orang tua mereka. Fahlan sangat tau, kalau Arumi sangat mencintainya, namun ia tidak bisa membalas cinta itu. Jujur saja, Fahlan cukup prihatin dengan perasaan Arumi, namun ia juga tidak bisa memaksa dirinya, untuk menerima perjodohan orang tuanya.

Seperti yang pernah Ning Arumi katakan sebelumnya, kalau dia akan mengisi kajian di pesantren. Setelah berbagi cerita di taman, Hira dan Ning Arumi semakin akrab. Bahkan, Ning Arumi yang mengajak Hira pergi bersamanya malam ini. Ada rasa nyaman yang dirasakan keduanya, saat bersama.

"Memangnya, ada acara apa Ning?" tanya Hira, saat mereka sedang berjalan menuju ke tempat acara di adakan. Ia memang belum tau tentang acara tersebut, karena Ning Arumi belum memberitahunya.

"Ada ceramah sedikit," jawab Ning Arumi.

"Ning, yang ceramah?" tanya Hira.

"Iya. Ada juga dari yang lainnya. Terus juga bakalan ada tamu dari luar pesantren."

Hira mengangguk anggukan kepalanya, mendengar penjelasan Ning Arumi. Ia tidak terlalu peduli dengan acara ini. Ia menerima ajakan Ning Arumi, karena ia ingin mengenal Ning Arumi lebihd dalam. Ada rasa penasaran dalam hati Hira, tentang Ning Arumi.

Setelah sampai di tempat acara, terlihat di sana semua santriwan dan santriwati sudah duduk dengan rapi. Dan di atas panggung sudah ada beberapa orang yang Hira tidak kenal, sepertinya itu tamu yang Ning Arumi katakan tadi. Ning Arumi, mengajak Hira naik ke atas panggung bersamanya.

Tentang Hira & JodohnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang