🌻Hira - Chapter [08]

572 53 5
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hai-hai semuanya, ketemu lagi :)

❗Jangan Lupa Vote dan komen

❗Tandai typo

HAPPY READING ^_^
__________________________________

HAPPY READING ^_^__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART VIII || JADI SANTRIWATI

Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an, terdengar sangat merdu ditelinga Hira. Hira yang sedang tertidur pulas harus terbangun, karena ada yang mengusik telinganya.

"Apa ada pengajian malam-malam gini? Perasaan, aku baru tidur sebentar," batin Hira, dengan mata yang masih tertutup.

Sejenak, Hira berusaha mengabaikan suara itu. "tapi, kok suaranya kayak deket banget ya," Hira kembali membatin. Suara lantunan ayat Suci itu, terdengar sangat jelas dan rasanya sangat dekat dengan telinganya. Dengan rasa malas, Hira terpaksa membuka matanya untuk memastikan suara yang membuatnya terbangun.

"Tunggu? Aku di mana?" batin Hira saat matanya terbuka. Ia langsung duduk di atas ranjang, lalu matanya tertuju pada Fahlan yang sedang membaca al-Qur'an.

"Astagfirullah, aku lupa. Kan udah nikah," gumam Hira pelan, sambil memukul jidatnya.

Fahlan pun selesai membaca Al-Qur'an. Ia meletakkan Al-Qur'an pada tempat khusus di sana. "Kenapa bangun? Mau sholat juga?" tanya Fahlan, saat menoleh ke arah Hira.

Hira mengerutkan keningnya, ia melihat ke arah jam dinding di kamar. Terlihat, jam masih menunjukkan pukul 02.32 dini hari.

"Sholat?"

"Sholat apa Mas, jam segini?" tanyanya bingung.

Fahlan tersenyum simpul, lalu mendekati istrinya yang sedang dilanda kebingungan. "Ini namanya sholat Tahajud, atau solat sepertiga malam," jawab Fahlan.

"Hira baru tau, ternyata ada sholat di waktu seperti ini. Hira kira, hanya ada sholat lima waktu, sama sholat dhuhah aja," jelas Hira apa adanya. Ia memang belum mengetahui banyak hal tentang sholat sunnah, lantaran selama ini, ia hanyalah seorang gadis yang jauh dari Tuhannya atau mungkin tidak mengenal Tuhannya.

"Jadi, gimana? Mau gak?" tanya Fahlan.

"Emang boleh, hanya baca surat An-Nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas?" Hira kembali bertanya, lantaran hanya ketiga surat itu yang ia hafal dan ketahui. Itu saja, karena setiap hari membacanya disekolah, sebelum pelajaran dimulai.

"Gak apa-apa. Untuk niat dan tata caranya nanti Mas ajarin, yang penting kamu ambil wudhu dulu," perintah fahlan. Hira langsung turun dari tempat tidur dan bergegas mengambil wudhu.

Tentang Hira & JodohnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang