Hyungsik terpaku didepan ruangan kesehatan, rasanya dia sangat tak sanggup melangkahkan kakinya untuk masuk apalagi setelah melihat semua peralatan yang akan digunakan untuk menyunat dirinya.
"Cepet dong masuk kalo gak mau di seret, jangan buang-buang waktu terus!" Ucap Seojoon terlihat kesal.
Dengan sangat terpaksa Hyungsik melangkahkan kakinya menuju ruangan menakutkan itu sebelum sang kakak sulung marah dan akan menggunakan cara yang kasar.
"Langsung buka aja celananya, terus tiduran di ranjang" titah Seojoon.
"Nuna bantu ya buka celananya" Minyoung akan membuka celana Hyungsik tapi di tahan olehnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Nanti hyung marah loh, dibuka ya?"
"Maluu nuna"
"Yaudah mau di lepas sendiri?"
Hyungsik hanya diam sambil terus menahan celananya agar tidak dibuka.
"Kenapa lagi sih" Seojoon menghampiri mereka.
"Ini aku mau bantu bukain celananya tapi dia malu" jelas Minyoung.
"Yaudah kalo malu karna ada nuna mending nuna nya keluar aja ya? Hyungsik langsung di pegangin aja ya?" Tegas Seojoon membuat Hyungsik hampir menangis.
Hyungsik memang malu harus membuka celana di hadapan perempuan meskipun Minyoung adalah seorang perawat, tapi dia juga sepertinya tak sanggup jika diruangan itu hanya bersama Seojoon dan 2 security yang terlihat seram.
"Sayang sabar dong, kamu juga dulu pasti ada kan rasa takutnya pas disunat" Minyoung kesal karna tak tega melihat Hyungsik ketakutan.
"Maaf mungkin bisa pake sarung aja dulu, terus di buka celananya biar gak langsung telanjang kalo malu" seorang security memberikan sarung pada Minyoung.
"Oh iya bener tuh, nuna pakein sarung ya? Terus nanti celananya Hyungsik yang buka sendiri"
Akhirnya Hyungsik mengangguk setuju.
Minyoung tersenyum tanda terimakasih pada salah satu security yang memberikan ide itu sambil memakaikan sarung pada Hyungsik.
Dengan tangan yang sangat gemetar, Hyungsik membuka celana sekaligus celana dalamnya.
Setelah itu Minyoung menuntun Hyungsik untuk naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya disana.
"Udah tenang ya, gak akan lama kok" Minyoung mengusap kepala Hyungsik yang sudah penuh dengan keringat.
Seojoon juga mulai mendekati ranjang yang membuat Hyungsik semakin takut, apalagi saat dia melihat peralatan bedah yang tertata rapih berada di daerah samping kakinya.
Nafas Hyungsik terlihat mulai tidak beraturan, matanya berkaca-kaca dan cengkraman tangannya pada Minyoung semakin erat.
"Tarik nafas yuk pelan-pelan biar tenang" bisik Minyoung "tarik nafas panjang terus keluarin pelan-pelan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wooga Story
Humormenceritakan kisah lucu dan unik dari 5 orang laki-laki bersaudara yang harus tinggal jauh dari orang tua mereka, dengan kepribadian yang berbeda-beda, terutama sang anak tengah yang cukup populer di luar dan sekolah namun ternyata cupu saat berada...