Sakiit!

1.1K 33 32
                                    

Hyungsik berusaha sekuat mungkin untuk tetap tenang dan mengalihkan perhatiannya agar rasa sakit di daerah penisnya tak terlalu terasa.

Namun bukannya membaik, rasa sakit itu malah semakin memburuk.

Hyungsik merasakan penisnya seperti terbakar, sangat panas, pedih, dan nyut-nyutan yang bercampur menjadi satu.

"H..hyuungggg" panggil Hyungsik dengan mata yang berkaca-kaca saat Seojoon berlari masuk ke kamarnya.

"Kenapa? Udah mulai sakit ya?"

Hyungsik mengangguk sambil menahan tangisnya.

"Obatnya udah di minum belum"

"Udah oppa" sahut Dami "barusan udah aku bantu minum obat terus gak lama katanya panas"

"Emm obatnya belum bekerja, makanya sakit"

"Mending Hyungsik tiduran ya? Mau gak?" Minyoung mengusap kepala Hyungsik.

Namun lagi-lagi Hyungsik hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab.

"Sini coba hyung cek dulu ya sebentar" Seojoon mendekati area kaki Hyungsik.

"E..engga hyung jangan" teriak Hyungsik "sakittt gak mau di apa-apain"

"Sebentar di liat aja ya? Gak akan di sentuh kok"

"Gak mauu" Hyungsik mulai menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan karena malu.

"Gak mauu" Hyungsik mulai menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan karena malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke engga deh, gajadi hyung liat ya" akhirnya Seojon mundur.

"Saaakkitt hyungg" ucap Hyungsik sambil terus berusaha menahan tangis meskipun air mata sudah membanjiri pipinya.

"Sini pegang tangan nuna" Minyoung mencengkram sebelah tangan Hyungsik.

"Pake kipas mau ya?"

Hyungsik hanya diam dengan wajah yang masih ditutup.

Dengan cepat Seojoon langsung berlari mencari kipas angin untuk adiknya.

Dami juga mulai mendekati Hyungsik dan duduk di sebelah kanannya.

"Gapapa nangis aja gausah di tahan sayang" Minyoung menciumi kening sang adik ipar

"Iya jangan di tahan, gapapa kok kalo mau nangis" sambung Dami.

Tapi Hyungsik sepertinya masih berusaha tak terlihat menangis, dia sekuat tenaga menahan rasa sakit yang dia rasakan.

Tak lama Seojoon pun datang, ia menyalakan kipas angin tepat di depan kaki Hyungsik dan mengarahkan ke area selangkangan, dia juga mematikan AC d kamar tersebut agar sang adik tidak kedinginan.

Wooga StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang