Hai teman-teman readers semua! Apa kabar? Setelah puas mengubek-ngubek kisah hidup Nayla dan Daven di lapak sebelah, kini aku memutuskan kembali ikut campur di hidup seorang gadis manis bernama Dinda dan seorang pria bernama Dirga. 😂
Tolong berikan banyak cinta untuk mereka dengan cara menekan tanda bintang di sudut kiri bawah serta komentar jika tidak keberatan.
So! Happy reading!
🍒🍒🍒
Duduk bersisian dengan kekasih halal di dalam sebuah mobil yang sedang membelah jalanan Ibu Kota di malam hari, dengan cuaca yang cerah secerah masa depan seorang anak sultan harusnya terasa sangat romantis bagi pasangan pengantin baru tersebut. Apalagi kata SAH yang terlontar dari saksi beberapa jam lalu tentu saja masih menyisakan debaran tak biasa di dalam dada mereka masing-masing. Yang pada akhirnya menciptakan senyum dan tatapan mata malu-malu satu sama lain.
Namun sayangnya khayalan indah itu hanya bisa terwujud di dalam pikiran seorang gadis muda bernama Adinda Sabila. Nyatanya saat ini ia dan pria tiga puluh tahun yang beberapa jam lalu resmi menjadi suaminya hanya sama-sama diam dan sibuk dalam pikiran masing-masing tanpa ada yang berniat memulai percakapan guna melenyapkan kesunyian yang hadir di antara mereka.
Selang tiga puluh menit berlalu, mobil yang mereka kendarai memasuki perumahan elit lalu berhenti di depan sebuah rumah minimalis bertingkat dua. Gadis itu pun harus berpuas diri kala sang suami keluar dari mobil tanpa perlu sibuk membukakan pintu untuknya seperti pasangan pengantin baru pada umumnya yang selalu memberikan act of service terbaiknya untuk wanita yang dicintai. Pria itu seakan tanpa beban meninggalkannya sendiri berjalan menuju teras dan membuka pintu rumah yang akan mereka tempati.
Dinda -begitu biasa gadis itu disapa- yang tersadar jika adegan romantis berupa dibukakan pintu mobil untuknya oleh sang suami tak akan pernah terwujud, akhirnya buru-buru membuka pintu mobil itu sendiri kemudian setengah berlari mengikuti langkah panjang pria yang sudah masuk ke dalam rumah tanpa peduli istrinya tertinggal jauh di belakang.
Sayang bersamaan dengan langkah yang sampai di depan pintu, saat itu pula benda yang terbuat dari kayu jati itu tertutup tepat di depan hidungnya yang hanya berjarak sepersekian mili.
BRAAAK!!!
Astaghfirullah!
Dinda menatap kesal pada pintu yang tertutup di depannya. Bahkan benda mati itu pun seakan tak mengharapkan sama sekali kehadirannya di sini. Nasib!
Ingatkan Dinda untuk mengganti pintu arogan itu suatu hari nanti jika ia memiliki dana yang cukup dan ijin dari sang pemilik rumah tentunya.
Sabar, Din! Orang sabar kuburannya lebar!
"Ke mana saja kamu?" Suara berat berbalut rasa kesal singgah di telinga Dinda kala gadis itu berhasil melewati pintu neraka menyebalkan tadi.
"Dari depan, Pak," jawab Dinda dengan wajah polosnya.
"Saya tau kamu dari depan! Maksud saya kenapa lama sekali? Memangnya jarak dari carport dan pintu depan sejauh apa sih? Tidak sejauh laut yang membentang dari pulau Sumatra sampai pulau Papua, 'kan?"
Astaghfirullah!(2)
Dinda hanya bisa ternganga dan mengerjap beberapa kali mendengar omelan panjang dengan nada cepat yang keluar dari bibir pria bernama Dirga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Agreement
ChickLitKehidupan damai dan tentram seorang gadis biasa bernama Adinda Sabila mendadak kacau setelah memutuskan untuk menerima pinangan seorang pria bernama Dirgantara Mumtaza Ahmad. Sosok pria bermulut tajam yang selalu memandang rendah dirinya tersebut...