Biasakan memberi vote sebelum membaca!
Happy Reading!
🍒🍒🍒
Yang Mulia! Bunda kembali meminta saya untuk mengantarkan makan siang ke kantor. Saya harus bagaimana? Tolong pencerahannya! ASAP!
Belum sempat Dirga membalas, layar ponselnya menampilkan nama Bunda di sana.
"Iya, Bun?"
"Ga! Kamu jangan makan siang dulu! Ini Dinda mungkin lagi di jalan mengantar makan siang buat kamu."
"Baik, Bun."
Caper banget sih si gadis bar-bar!
Tak berapa lama setelah panggilan Bunda berakhir, sebuah suara ketukan terdengar dari balik pintu.
"Masuk!"
"Selamat siang, Pak!" Sosok manis yang hari ini tampak cantik dengan kerudung navy berdiri dengan menenteng box berisi makan siang untuk Dirga.
"Kok sudah di sini? Saya, 'kan belum balas."
"Kelamaan, Pak nunggunya. Lagi pula saya ke sini benar-benar cuma mengantarkan makan siang buat Bapak yang disuruh Bunda. Tadi kata Mbak yang jaga depan disuruh langsung naik ke atas," jawab Dinda.
"Saya sudah makan," sahut Dirga.
Dinda yang sudah dapat menerka apa yang akan Dirga ucapkan hanya mengendikan bahu cuek, "Terserah mau dimakan atau tidak. Yang penting amanah Bunda telah saya laksanakan," ucapnya. "Saya permisi."
Ketika Dinda berbalik hendak pergi, tiba-tiba pintu kantor Dirga terbuka dan menampilkan sosok Zayyan dengan senyum manisnya yang entah kenapa membuat suasana hati Dinda membaik.
"Wah ada Dinda, ya?" Reaksi kelewat sumringah milik Zayyan tertangkap jelas di mata Dirga.
"Siang, Pak Zayyan!" sapa Dinda tersenyum.
"Panggil abang aja, Din! By the way apa itu?" Zayyan menunjuk kotak makan siang yang tergeletak di atas meja.
"Makan siang buat teman Pak Zayyan tuh. Tapi sudah makan katanya," sahut Dinda cepat.
"Wah rejeki saya nih! Buat saya aja gimana? Bolehkan, Din?" tanya Zayyan dengan penuh semangat.
"Dari pada mubazir, Pak. Mendingan dimakan aja," sahut Dinda dengan senang hati memperbolehkan Zayyan untuk kembali menikmati hasil masakannya hari ini.
Dengan wajah sumringah Zayyan membuka kotak makan siang itu. "Cumi cabe hijau dan cah kangkung emang favorit saya."
"Lo mah, Bang! Asalkan gratis semua makanan pasti jadi favorit lo," sindir Dirga entah kenapa tiba-tiba ngiler mencium bau masakan yang menguar setelah tutup box makan siang itu dibuka.
Zayyan tertawa sebelum fokus menikmati hidangan lezat di depannya.
"Enak, Bang? Lo doyan apa emang laper?" sindir Dirga lagi yang kini mati-matian menahan air liurnya agar tidak sampai menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Agreement
ChickLitKehidupan damai dan tentram seorang gadis biasa bernama Adinda Sabila mendadak kacau setelah memutuskan untuk menerima pinangan seorang pria bernama Dirgantara Mumtaza Ahmad. Sosok pria bermulut tajam yang selalu memandang rendah dirinya tersebut...