Ada yang nungguin nggak sih?
Biasakan memberi vote sebelum membaca.
Happy reading!
🍁🍁🍁
Hari ini adalah hari yang paling Dinda tunggu sejak memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi beberapa tahun yang lalu. Akhirnya perjuangannya yang jungkir balik selama ini akan berakhir dengan dipindahkannya tali toga yang ia pakai dari sebelah kiri ke sebelah kanan.
Ibu menangis haru sambil memeluk Dinda erat kala memasuki kamar dan mendapati anak asuhnya itu tampak anggun mengenakan gamis cantik yang pernah dipakainya saat menikah beberapa bulan yang lalu. Dinda memang sengaja memakai kembali gamis tersebut agar hemat biaya. Lagi pula gamis yang dipilihkan oleh mertuanya itu memang tipe gamis yang cocok dipakai di segala acara penting selain pernikahan.
"Kamu cantik sekali, Din!" puji Ibu menatap takjub Dinda yang justru tersipu malu.
"Makasih, Bu," sahutnya.
"Oya, suami kamu nggak ikut, Nak?" Pertanyaan Ibu barusan adalah hal yang paling Dinda takuti dari semalam.
"Hmm... Mas Dirga sibuk, Bu. Dinda takut ganggu," jawab Dinda tersenyum kikuk.
Mana mungkin ia berani mengajak pria sibuk itu untuk mengadiri acara wisudanya, sedangkan pernikahan mereka hanya sebatas di atas kertas. Dinda tak ingin hubungan yang sudah terjalin dengan baik akan hancur akibat dirinya yang tak tau diri meminta hal lebih sementara ia bukanlah orang spesial di hidup suaminya tersebut.
Yah, walaupun beberapa hari yang lalu mereka sempat terjebak suasana romantis kala senja di puncak. Namun Dinda memilih untuk sadar diri dengan mengabaikan gempuran gejolak rasa yang membuatnya nyaris seperti orang gila.
Menurut Dinda, Dirgantara Mumtaza Ahmad adalah definisi cowok to good to be true yang yang sampai kapan pun sepertinya tak akan pernah bisa diraih oleh gadis pinggiran seperti dirinya.
Acara wisuda berjalan lancar hingga tiba saatnya nama wisudawan dipanggil satu persatu.
Adinda Sabila. Program studi Ekonomi dan Manajemen. IPK 3,90.
Air mata Dinda luruh saat pengumuman hasil kelulasan yang diterimanya. Ia bersyukur perjuangan berat dalam menyelesaikan kuliah selama ini akhirnya berbuah manis. Ia berhasil mendapat gelar sarjana dengan predikat cumlaude. Rasanya semua rasa lelah yang selama ini dirasanya terbayar lunas.
Usai acara selesai, Dinda berniat untuk mengajak Ibu dan Bapak untuk berfoto sebagai kenang-kenangan. Sayangnya keberadaan dua orang yang berjasa dalam hidupnya itu menghilang begitu saja setelah pamit ke toilet beberapa menit yang lalu.
Di tengah kepanikannya mencari Ibu dan Bapak, seseorang mengulurkan buket bunga indah beserta kartu ucapan manis padanya.
Happy graduation, Istriku! 💜
"Siapa?"
Dinda terdiam di tempat karena merasa tidak mengenal sosok yang wajahnya tertutup oleh buket bunga besar tersebut.
"Salah orang, Mas! Saya bukan istri anda," ucap Dinda geleng-geleng kepala melihat kebucinan seorang pria yang entah suami siapa.
![](https://img.wattpad.com/cover/353137675-288-k878649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Agreement
ChickLitKehidupan damai dan tentram seorang gadis biasa bernama Adinda Sabila mendadak kacau setelah memutuskan untuk menerima pinangan seorang pria bernama Dirgantara Mumtaza Ahmad. Sosok pria bermulut tajam yang selalu memandang rendah dirinya tersebut...