Biasakan memberi vote sebelum membaca dan komentar jika berkenan.
Happy reading!
🍒🍒🍒
"Dirga itu harus sarapan sebelum berangkat kerja, Din. Kalau tidak maag-nya bisa kambuh." Ucapan Ibu Aminah yang kini menjadi Ibu mertuanya selalu terngiang dan membuat Dinda memutuskan membuat sarapan untuk Dirga agar penyakit yang dideritanya tidak kambuh tadi pagi. Namun alih-alih berterimakasih, "Rapper" berlesung pipi itu justru membuat hati Dinda dongkol setengah mati.
"Takut dipelet pake jaran goyang atau semar mesem lo kata? Iyuh...emang seganteng apa sih lo sampai gue ngebet pengen pelet segala? Ama Kim Taehyung Atau Ji Chang Wook aja kebanting." Omelan yang mengekspresikan kekesalan gadis itu terdengar sepanjang jalan yang ia lewati.
Walau tampak tak ingin kalah membalas ucapan-ucapan pedas Dirga yang membuatnya kesal, nyatanya Allah masih menganugerahkan sifat tak tegaan pada gadis tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk memesankan seporsi bubur ayam untuk sarapan sang suami pagi ini agar Dirga tetap sarapan tanpa takut di dalam makanannya terdapat taburan sianida atau terkontaminasi ajian ilmu pelet yang pria itu cemaskan.
Tuh kurang baik apa coba?
Setelah memesan bubur ayam depan komplek yang tampak ramai pembeli, lalu meminta salah satu karyawannya untuk mengantar ke rumah untuk sarapan sang suami, Dinda memutuskan untuk berjalan sembari menunggu angkot yang lewat.
Di perjalanan Dinda justru termenung memikirkan jalan hidupnya yang naik turun bagaikan wahana roller coaster sejak memutuskan menikah dengan pria bernama Dirgantara Mumtaza Ahmad. Hingga akhirnya memori otak kembali mengingatkannya pada kejadian satu bulan yang lalu...
Dinda tak tau mimpi buruk apa yang sebenarnya dialaminya tadi malam hingga membuat mood-nya menjadi buruk setelah bertemu dengan perjaka tua itu pagi tadi. Pria sombong dan angkuh yang memintanya untuk menjadi calon pengantinnya satu bulan lagi.
Dia benar-benar gila!
Sebagai seorang gadis berumur dua puluh dua tahun, Dinda jelas memiliki pernikahan impian yang selalu dibayangkannya sebelum tidur.
Menikah atas dasar cinta dengan sosok yang tak pernah melihat status sosialnya adalah impiannya selama ini. Dan hal tersebut hampir dapat diwujudkannya bersama...Bayangan seorang pria keturunan arab dengan hidung mancungnya serta merta memenuhi kepala Dinda.
Aish! Dinda bahkan mengumpat kesal pada diri sendiri yang masih saja berharap sosok itu menjadi pendampingnya kelak padahal jelas-jelas ia sadar jika sosok tersebutlah orang yang paling bertanggung jawab atas sakit hati yang dideritanya saat ini.
Dimas!
"Nggak pulang, Din?" tanya Mbak Safira lembut saat melihat Dinda yang termenung lama di depan cermin wastafel.
"Eh? Kenapa, Mbak?"
Safira tersenyum teduh kemudian geleng-geleng kepala melihat tingkah Dinda yang kadang ajaib menurutnya. "Sudah sore. Kamu nggak pulang?" tanyanya lagi.
"Oh iya, Mbak. Ini mau siap-siap pulang," jawab Dinda gegas membuka keran wastafel dan mencuci tangannya.
"Selasa malam kalau nggak sibuk datang ke pengajian di masjid dekat rumah aku ya, Din," pinta Safira sebelum berlalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/353137675-288-k878649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Agreement
ChickLitKehidupan damai dan tentram seorang gadis biasa bernama Adinda Sabila mendadak kacau setelah memutuskan untuk menerima pinangan seorang pria bernama Dirgantara Mumtaza Ahmad. Sosok pria bermulut tajam yang selalu memandang rendah dirinya tersebut...