Setelah kejadian Awkward berlalu, Niko, Jovian, dan Olivia segera meramaikan sebuah meja pengunjung yang kosong.
16 Juni, Gudang.
Saat kalimat itu muncul, ketiganya segera berdiskusi.
"Gudang?" Olivia melirik Niko, mencari jawaban dari laki-laki itu.
"Yup! Kalau gak salah, ada dua gudang kan? Di sekolah?"
Jovian mengonfirmasi. "Terus gimana? Samperin dua-duanya?"
"Ya.. gitu deh,"
Niko berdiri dari kursinya, seketika diikuti Jovian dan Olivia.
Melihat Niko akan pergi bersama kedua orang itu, Kouko segera bertindak.
Kenapa? Karena Kouko merasa kedua orang itu telah merebut Niko darinya, dan sepertinya ia ingin menunjukkan dominasinya pada Niko.
Kouko melangkah ke sana, setiap langkahnya penuh ketegasan.
"Niko!"
Niko menoleh, heran.
"Iya? Ada apa?"
"Kamu mau ke mana?"
Niko dengan ramah menjawab. "Ya.. ada urusan, sih.. cuma gak lama kok!"
Perlahan Kouko menundukkan wajahnya, jelas itu bukan yang ingin ia dengar dari Niko.
Olivia melihat ini sebagai kesempatan emas. Ia pun segera beraksi.
"Yaudah, gini aja!" Olivia dengan senyuman jahilnya, melangkah ke samping Kouko. "Aku sama Kouko di sini, and kalian berdua yang pergi, gimana?"
"Gak adil!" seru Jovian.
"Adil dong!"
"Enggak!"
Niko segera menengahi, sebelum Kouko bertindak.
"Udah-udah!" Niko menatap Olivia dengan penuh harapan. "Oliv, jaga Kouko bentar, ya?"
"Ok!"
Niko segera berbalik, menepuk pundak Jovian. "Ayo Jov!"
"Huh.. yauda deh!"
"Wlee.. babay!" goda Olivia, membuat Jovian jengkel.
Begitu Niko dan Jovian melangkah keluar dari perpustakaan, hawa panas di luar langsung menyambut.
Baru beberapa meter melangkah, Jovian berhenti, merogoh saku celananya. Ponselnya berdering dan segera ia angkat.
"Halo?"
"Semangat kalian berdua, hehe.. ntar aku traktir minum deh,"
Saat mendengar suara Olivia, Jovian meremas gagang ponselnya, telinganya memerah, dan ia menggerutu tanpa sadar.
"Bacot lo! Sini keluar!"
Olivia langsung mematikan panggilan telepon.
"Dimatiin lagi!" gerutunya
"Udah deh, Jov. Lagian kasihan juga Kouko gak ada temennya di perpus." Niko tersenyum. "Ya.. mana tau.. Oliv bisa akrab sama dia."
Walau tampak kesal, Jovian pun menyerah. Dan sekarang, waktunya bagi mereka berdua untuk bersinar! Memecahkan teka-teki buku ramalan!
***
Keduanya sampai di gudang pertama, yang terletak di luar bangunan sekolah. Gudang itu digunakan untuk menyimpan alat-alat olahraga serta beberapa perlengkapan kebersihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Book [Rewrite]
Novela JuvenilSetelah dapet izin dari author aslinya, Wulan bakal revisi ni cerita jadi lebih menarik lagi, hehe. Jangan lupa pantengin aja terus, ya! Pokoknya bakal Wulan Revisi habis-habisan❤️❤️❤️ Niko Dheiman, remaja introvert yang menemukan kenyamanan di perp...