Bagian 7 : bertambah

312 34 1
                                    

Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 45 pembaca, dan 13 vote. Dibagian sebelumnya.

Tadaa... Sesuai janji author up lagi. Author kebangun dan gak bisa tidur lagi hahaha... Jadi author upnya sekarang aja 😅



🐱Happy Reading🐱



Pesawat dengan kode penerbangan 51zzz1z mendarat dengan selamat di daratan setelah mengudara selama kurang lebih 21 jam.


Cuaca hari ini sangat cerah dengan suhu 26 derajat celcius, meskipun cuaca di luar sangat cerah. Tidak membuat suasana hati leo ikutan cerah.

Dia masih saja diam, dengan wajah pucat dan tubuh yang lemas. Bahkan ia harus menggunakan kursi roda. Dia mengalami pendaratan efek dari keguguran kemaren, dan mau tak mau kristal harus segera membawa leo ke rumah sakit. Dan tentu saja leo akan merengek untuk melihat aizel.

Padahal rencana kristal akan membuat leo istirahat saja dirumah hari ini dan baru akan kerumah sakit besoknya karna walaupun mereka menggunakan pesawat pribadi, pasti mereka juga merasakan lelah. Apalagi untuk leo yang memang dalam kondisi tidak prima. Tapi seperti nya rencana kristal tersebut gagal.

Dan disinilah mereka di depan pintu ruang inap VVIP, tempat dimana aizel dirawat. Didepan pintu itu ada 2 bodyguard yang menunduk hormat seakan tau siapa kristal.

Kristal mendorong kursi roda leo dan membuka pintu itu, dan terlihat aizel yang tergeletak tak berdaya dengan Jack yang sedang memegang tangan aizel. Tak menyadari kehadiran mereka.

Hati kristal terenyuh saat melihat keadaan aizel secara langsung, dia merasakan banyak sekali peluru pistol yang ditembakkan di tubuhnya.

Leo menggerakkan kursi rodanya sendiri saat melihat kristal yang hanya diam saja. Dia mulai mendekati aizel.

"Aii..." Ucapnya sambil memegang tangan aizel yang juga di pengang oleh Jack.

Jack seakan tersedar dari lamunan nya, dia tersentak dan terkejut melihat leo.

"Tuann....? Kapan.... Kapan anda ada disini?" Tanya Jack gelagapan.

"Kenapa ini bisa terjadi Jack." Tanya leo menahan tanggisnya. Dia tak mau menangis didepan jack dan terlihat lemah.

"Ini semua salahku." Gumamnya pelan lalu menundukkan kepalanya.

Leo tak menghiraukan apa-apa lagi, dia memeluk aizel erat.

Kristal berjalan mendekati Jack memegang bahu sebelah kanannya.

"Bagaimana jika kita keluar mencari angin segar?" Tanya kristal menyiratkan suatu kode agar Jack dan kristal keluar agar leo bisa berdua dengan aizel.

Jack menganggukkan kepalanya, kemudian mengikuti kristal keluar dari ruangan itu menuju kantin rumah sakit.

Kristal meminum secangkir kopi hitam tanpa gula, sedangkan Jack meminum mineral water dan memakan tuna sandwich.

"Kau tidak apa-apa kan?" Tanya kristal saat melihat ada beberapa perban dan bekas luka di tubuh Jack.

"Aku tak apa-apa, terimakasih sudah bertanya nyonya." Jawab Jack sambil tersenyum kikuk. Ini pertama kalinya dia bicara berdua saja dengan kristal.

"Kristal saja, jangan memanggilku nyonya." Sanggah kristal tak menyukai panggilan Jack padanya. "Bagaimana kondisi anak itu?" Lanjutnya kristal lagi.

"Baik nyo- ehh kriss...kristal. Kondisi aizel mulai membaik walaupun kemaren dia sempat kritis lagi. Terima kasih sudah membayar semua biaya perawatan aizel. Aku sangat berhutang budi padamu, aku akan menyicilnya nanti." Ucap Jack tulus, dia memandang kristal sebagai penyelamat nya.

My female alpha : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang