Bagian 17 : cerita lama

220 29 2
                                    

Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 57 pembaca, dan 12 vote di bagian sebelumnya.

Perhatian:

Maaf jika ada typo, kalimat yang tidak begitu enak di baca, dan lain sebagainya. Author gak baca ulang soalnya hehehe.

1976 kata untuk bagian ini, kuharap kalian tidak bosan bacanya.


🐱Happy Reading🐱


Siang hari sebelum kejadian dibagian sebelumnya.

"Setelah ini kau tidur siang yah, Ai. Aku mau keluar sebentar. Tadi aku sudah meminta Luke untuk kesini agar dia bisa menjaga mu," Ucap Leo memberikan Aizel pengertian.

"Kenapa harus ada Luke? Aku tak masalah jika sendirian Leo." Tolak Aizel.

Leo menggeleng kan kepalanya, dia tak mau Aizel kenapa-kenapa. "Jangan banyak mengeluh, lebih bagus jika Luke menemanimu. Jadi, kau tak akan kesepian," Ucapnya.

"Hmmm.... Baiklah jika itu membuatmu merasa lebih baik," Ucap Aizel.

"Aku tak akan la-"

"Hallo, Luke disini," Ucap Luke membuka pintu ruang rawat Aizel.

Leo dan Aizel langsung mengalihkan tatapan mereka ke Luke yang sudah mulai berjalan mendekati mereka.

"Nahh... Luke sudah ada disini, jika perlu apa-apa bilang padanya yah," Ucap Leo pada Aizel sambil memegang pipinya. "Luk, aku titip Aizel padamu. Jaga dia dengan baik, kalau tidak. Aku akan mematahkan lehermu." Sambungnya mengancam Luke.

"Baik bos, kau bisa mempercayai aku," Ucap Luke sambil memperagakan pose hormat.

Leo pergi dari ruangan Aizel sambil menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan Luke.

Leo hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk sampai di tempat yang ia tuju.

Leo berdiri didepan pintu mobil berwarna hitam, menimbang-nimbang apakah dia benar-benar akan melakukan ini.

Setelah berpikir cukup lama, Leo memutuskan untuk mengetuk kaca mobil dan seketika itu pula, pintu mobilnya langsung terbuka.

"Masuklah," Ucap seseorang yang menggunakan kacamata hitam tanpa melihat kearah Leo.

Leo menelan ludahnya susah payah, dia merasa sedikit terintimidasi.

Leo tau bahwa orang didepannya ini bukanlah orang sembarang, dia bisa merasakan aura yang di keluarkan oleh orang ini.

Aura penuh kekuasaan dan tak mau dibantah.

Kaki Leo mulai memasuki mobil itu, dan ia pun menutup pintu mobilnya saat dia sudah duduk dengan gugup disamping orang itu.

"Kau mau kita pergi kesuatu tempat atau kau lebih nyaman kita bicara disini saja?" Tanya orang itu mulai melihat kearah Leo. Tak seperti sebelumnya, saat ini orang itu menunjukkan senyum tipis sambil membuka kacamatanya.

Aura kekuasaan yang di keluarkan orang itu tadi, seketika berubah menjadi Aura yang lebih persahabatan.

Leo bahkan sedikit terpesona melihat wajah dan mendengar suara orang yang duduk disampingnya ini.

My female alpha : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang