Sebelum bagian ini dimulai Author ingin berterima kasih kepada 40 pembaca, 11 vote, dan 1 komen dibagian sebelumnya.
1413 kata untuk bagian ini, semoga kalian suka.
🔥Happy Reading🔥
Keesokan harinya.
"Aku tak sabar untuk besok," Ucap Aizel kelewat bahagia.
Dokter sudah memeriksanya pagi ini dan memutuskan bahwa Aizel sudah boleh pulang besok. Jadinya Aizel sangat kesenangan karna dia sudah bosan berada dirumah sakit.
Aizel menatap Leo aneh. Pasalnya Leo sedang mengupas buah mangga untuknya, tetapi buah mangga itu sudah jatuh di piring. Jadi Leo seperti mengupas angin.
"Leo... Itu.... Itu...buah nya jatuh," Ujar Aizel keheranan.
Leo yang memang sedang melamun tak mendengar suara Aizel jadinya dia masih saja mengupas angin.
"Leo...?" Panggil Aizel sambil menyentuh tangan Leo.
Leo seketika tersadar dari lamunannya. "Hmm... Mangga nya mana?" Tanya Leo pada dirinya sendiri
"Itu udah jatuh, kau kenapa? Kau tak suka aku pulang yah?" Tanya Aizel sedih.
Leo cepat-cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. Ada yang sesuatu yang menganggu pikiranku Ai. Aku... Aku senang sekali kau bisa pulang," Ucap Leo terbata-bata.
Walaupun Aizel merasa ganjil dengan jawaban Leo, dia memilih diam saja.
"Ini kau ma-"
Ucapan Leo terpotong karna ponselnya berdering, terlihat nama Kristal muncul di layar ponsel tersebut.
Leo menghela napas panjang. "Ai... Bisakah kau menjawab panggilan ini? Bilang saja aku lagi diluar," Pinta Leo pada Aizel.
Leo mengulurkan ponselnya pada Aizel, dan Aizel pun menerimanya.
"Lohh? Ini kristal, kenapa kau tak menjawabnya sendiri?"
"Kumohon Ai, kali ini saja. Turuti aku dan jangan banyak bertanya, hmm?" Pinta Leo sambil mendekatkan ponsel itu pada Aizel.
Aizel menghela napas, dia sudah tau pasti si Kristal ini akan cemburu buta padanya. "Hallo, Leo tak ada. Dia tadi keluar dan ponsel nya tertinggal disini!" Ucap Aizel malas.
"Kau seharusnya tidak menyentuh ponsel mateku, apa kau ingin mati?" Ucap Kristal kesal karna yang menjawab bukanlah sang pujaan hatinya.
"Cih, masih untung kujawab. Nanti kalau tidak kujawab kau akan panik karna mengira Leo inih lah itu lah," Ucap Aizel sambil mematikan sambungan telepon itu.
Aizel kemudian mengembalikan ponsel itu pada Leo, sambil menggerutu. "Matemu benar-benar keterlaluan, masa dia mau bunuh aku!"
Mendengar kata bunuh, Leo kembali mematung. Tapi kali ini dia mematung karna ketakutan.
Bayangan mengenai orang-orang yang dibunuh Kristal, terlintas dikepalanya.
Kecelakaan ayah Liyo, kematian ibu Liyo, dan terbunuhnya ibu Kristal ditangan anaknya sendiri. Dan entah ada korban lain yang tidak ia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
My female alpha : season 2
Werewolf[lanjutan dari my female alpha, kalian bisa membaca season 1 nya dulu.] setelah memutuskan menjadi mate kristal, si alpha perempuan yang cemburuan. hidup leo seketika berubah. perjalanan hidupnya tak mudah, tapi tak ada pilihan lain selain menantan...