Bagian 27 : musuh dalam selimut

110 12 2
                                    

Sebelum cerita ini dimulai Author ingin berterima kasih kepada 131 pembaca, 15 vote, dan 3 komen dibagian sebelum nya.

Author minta maaf sudah menghilang selama 3 bulan 😔. Author juga mau berterimakasih kepada kalian yang sudah mau menunggu cerita ini. Sebagai permintaan maaf author akan up lagi besok. Ditunggu yahh.


☠️Happy Reading☠️


Aizel tak pernah membayangkan dia akan berada diposisi seperti ini. Kedua tangannya diikat, begitu pula dengan kedua matanya yang sudah di tutup dengan kain.

Hanya kegelapan yang bisa dia lihat, Aizel duduk dengan gelisah diatas kursinya.

"Bagaimana rasanya dikhianati, hmm?" Tanya Liyo.

"Bajingan!!"

Aizel memaki Liyo, dan liyo hanya tertawa senang mendengarnya.

"Wow kasar sekali. " Bukannya marah, Liyo malah terkesima dengan makian Aizel. "Anak baik tak boleh berkata seperti itu. Apa sebaiknya aku menghukummu yah, hmm? Kau benar-benar tak punya sopan santun." Liyo meletakkan jari telunjuk yang dia miliki di pelipisnya, berpura-pura berpikir.

"Dimana bajingan itu?! Aku akan menghabisinya." Aizel masih saja mengucapkan kata kasar.

Liyo kembali tertawa, kali ini tawanya lebih keras.

"Dia sedang bersenang-senang dengan jacky kesayangan mu itu, dia akan kemari nanti."

"Berhenti bermain-main denganku, kau juga akan kuhajar. BRENGSEK!!" Aizel memberontak diatas kursinya.

Telinga Liyo sudah mulai merasa kebisingan, mukanya mulai menunjukkan bahwa dia jengah.

"Kau berisik sekali, aku akan keluar sebentar. Sepertinya segelas air mata akan enak diminum." Lagi dan lagi Liyo tertawa sambil keluar dari ruangan itu.

Menyisakan Aizel yang terus-terusan mengumpat dan memberontak berusaha melepaskan dirinya.

'Aku takut,'

"Diam!"

'Bagaimana ini? Aku melakukan kesalahan'

"DIAM BRENGSEK!"





"Kau lihat, aku sudah bilang kan. Kalau semuanya akan sia-sia. Mantanmu itu sudah membawa Aizel pergi," Ucap Leo pelan, pasrah pada keadaan.

Kristal menghela napasnya kasar, "ayo kita coba sekali lagi, mungkin Anak i-" Kristal menghentikan perkataannya saat mengingat sesuatu "kau tau dimana rumah pacarnya anak itu? Mungkin saja dia kerumah pacarnya kan?" Lanjutnya bersemangat.

Sekarang gantian Leo yang menghela napasnya. "Aku tak tau, dia tak pernah mau membicarakan pacarnya itu. Entah itu memang pacarnya atau apa, aku tak tau." Jawabnya pelan.

Sejenak mereka kembali ke mode hening, kembali berpikir. Mereka sudah mencari Aizel ke kampusnya, ke restoran kesukaannya, ke tempat ice cream kegemarannya, ke taman yang selalu dia kunjungi, kerumah Jack, bahkan ke panti asuhannya dulu tapi tak membuahkan hasil.

Leo memegang lengan Kristal kuat, "Luke! Luke itu teman dekatnya Aizel dan aku. Mungkin saja Aizel ada bersamanya."

Kristal menunjukkan senyumannya, secercah cahaya kembali menghampiri mereka.

"Ok, dimana rumahnya kita kesana sekarang," Ucap Kristal.

"Tunggu, aku akan menelepon nya terlebih dahulu. Setauku dia tinggal di mansion bersama orang tua nya tapi kadang dia juga tinggal di penthousenya sendiri. Lagipula dia itu anak gaul mana betah dia di rumah." Leo langsung mengambil ponselnya dan menelepon sahabatnya, Luke.

My female alpha : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang