Sebelum bagian ini dimulai, author ingin berterimakasih kepada 65 pembaca, dan 14 vote di bagian sebelumnya.
Penting:
Maaf guys sabtu kemarin author gak sempat update, mungkin mulai hari ini jadwal update bakalan berantakan karna author sudah harus mulai menghadapi dunia nyata yang cukup mengerikan ini.Tolong doakan urusan author dengan dunia nyata ini lancar yaaa
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙁
🍎Happy Reading🍎
Herold mengebrak meja yang ada di sampingnya menggunakan tangan kanannya, terlihat kepalan tangannya sangat erat pertanda bahwa dia sangat kesal.
"Tenanglah herold," Ucap Seraphina lembut, berusaha menenangkan sang suami.
Seraphina dengan telaten melalui lengan atas Herold yang terluka karna tergores peluru.
"Bagaimana mungkin aku harus tenang? Kita sedang diincar. Aku akan menemukan siapa dalang dibalik semua ini!" Herold berucap kesal, dia sangat geram dengan apa yang menimpanya.
Leo hanya melihat ayahnya tanpa berucap apapun, dia baru saja akan tidur. Jika dia tak mendengar ada penembakan di ruang Aizel.
Dia mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya orang yang melakukan ini? Dan apa tujuan orang ini?
"Aku akan ke ruangan Aizel, dokter sedang memeriksa keadaan nya tadi. Dokter itu pasti mencari keluarga pasien," Ucap Seraphina sambil berlalu hendak membuka pintu.
Tapi saat dia hendak membuka pintu, pintu itu malah terbuka sendiri. Dan muncullah sosok Kristal yang sedikit panik.
"Ma... Apa yang terjadi?" Tanya Kristal saat melihat wanita paruh baya itu ada di muka pintu.
"Kau tanyakan pada ayah dan mate mu yah kriss, mama mau ke ruangan Aizel dulu," Ucap Seraphina.
Melihat Seraphina yang tampak lelah, dan juga Herold yang terlihat sangat kesal. Kristal jadi tak tega dan menawarkan diri untuk dirinya saja yang melihat Aizel.
"Biar aku saja ma... Kau istirahat saja dulu," Ucap Kristal lalu pergi keruangan Aizel yang tak jauh dari ruangan itu.
Dia menunggu sambil duduk di kursi di depan ruangan Aizel saat dia melihat tag di handle pintu bahwa Aizel sedang di periksa di dalam ruangannya.
Setelah beberapa saat dokter pun keluar, dan langsung menghampiri Kristal.
"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Kristal sambil berdiri dari dudukan nya.
"Kondisinya sudah stabil, untung saja dia tak terkena peluru yang memantul. Pihak rumah sakit sudah menghubungi pihak kepolisian untuk menangani kasus ini. Dan pasien Aizel akan di pindahkan di ruangan lain demi keamanan," Ujar sang dokter.
"Terima kasih dokter, ka-" Ucapan kristal terhenti saat melihat para perawat membawa Aizel beserta alat-alat nya dengan sangat hati-hati untuk di pindahkan ke ruangan lain.
"Mari nona kristal," Ucap sang dokter mengajak Kristal agar mengikuti para perawat.
Tindakan pemindahan seperti ini agak berisiko untuk pasien tapi bisa dilakukan jika dalam pengawasan yang ketat.
Dan disinilah Kristal, disamping tempat tidur Aizel di ruangan barunya.
Beberapa jam yang lalu dia sudah mendengar informasi dari Austin, apa yang baru saja terjadi saat mereka pergi menemui Liyo atau Lionel.
Kristal mengigit bibir bawahnya kesal, dia menebak-nebak bahwa Liyo lah yang pelaku dibalik penembakan ini. Bukan musuh bisnisnya Herold atau pun Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My female alpha : season 2
Hombres Lobo[lanjutan dari my female alpha, kalian bisa membaca season 1 nya dulu.] setelah memutuskan menjadi mate kristal, si alpha perempuan yang cemburuan. hidup leo seketika berubah. perjalanan hidupnya tak mudah, tapi tak ada pilihan lain selain menantan...