Sebelum bagian ini dimulai author ingin mengucapkan terimakasih kepada 34 pembaca, dan 8 vote komen dibagian sebelumnya.
Author lagi ada waktu luang jadinya author up aja sekarang hehehhe.... Jangan lupa vote dan komen yahhhh.
🍓Happy Reading🍓
"Hey kenapa kau cuma diam saja disini? Ayo bergabung bersama kami!" Ucap laki-laki berambut blonde dengan mata biru, sebiru lautan dalam. Sambil mengulurkan tangannya kepada perempuan berambut hitam yang tengah berkutat dengan buku bacaannya.
Perempuan itu sedikit melirik laki-laki itu, lalu kembali berfokus kepada bukunya. Mengabaikan laki-laki itu.
Laki-laki itu menarik kembali tangannya yang dia ulurkan pada perempuan itu.
"Ayolah Kriss... Jangan menyendiri seperti ini," Ucap laki-laki itu tak menyerah.
"Aku malas Lionel, kau saja sana. Jangan ganggu aku!" Usir Kristal kepada Lionel yang menurutnya sangat menganggu.
Lionel duduk disamping Kristal lalu merangkul pundaknya, kristal hanya melirik Lionel tanpa melawan atau menepis rangkulan itu.
"Kau tak asik," Ejek Lionel.
"Terserah, aku tak peduli," Ucap kristal bodo amat.
Walaupun kristal terkesan cuek dan jutek pada Lionel tapi sejujurnya Kristal sangat senang saat dirinya diperhatikan olehnya.
Kristal hanya tak bisa mengekspresikan perasaannya saja.
Lionel menarik buku Kristal lalu berlari secepat mungkin, menjauhkan Kristal dari buku tercintanya itu.
Kristal sedikit tersentak saat Lionel menarik bukunya. "Lionel! KEMBALIKAN BUKUKU." Amuk kristal sambil berusaha mengejar Lionel.
Bukannya takut, Lionel malah tertawa senang karna berhasil membuat kristal beranjak dari tempat duduknya.
"Ayoo tangkap aku!" Tantang Lionel pada Kristal.
Kristal semakin naik pitam dibuatnya, tak ada yang berani memperlakukan dia seperti ini sebelumnya.
Tapi semenjak kristal mengenal Lionel di tahun kedua sekolah menengah atasnya, semuanya berubah. Hanya laki-laki itu yang berani melakukan ini padanya.
Kristal memegang lututnya, napasnya terengah-engah karna kelelahan. Lionel adalah atlit sepak bola jadi tak heran dia bisa berlari lebih cepat dari Kristal yang seorang anak emas di bidang Matematika.
Lionel kembali kebelakang saat dia menyadari kalau Kristal tidak lagi mengejarnya, tawa Lionel lepas saat melihat Kristal yang sedang kepayahan.
"Ini bukumu, maaf membuatmu jadi seperti ini," Ucap Lionel lembut sambil memberikan buku kristal kembali ke pemiliknya.
Kristal mengarahkan kepalanya dan dapat dia lihat senyum Lionel yang begitu manis dimatanya.
Waktu Kristal berhenti saat melihat senyum itu, jantungnya lagi-lagi berdegub. Tak terlalu kencang tapi mampu membuat Kristal tak nyaman.
Saat itulah Kristal yakin kalau dia menyukai orang yang ada didepannya ini.
"Kau pasti tak terlalu nyaman yahh duduk di kelas ini? Yang perempuan cuma kau sendiri. Wajar sih female alpha kan langka," Ucap Lionel saat mereka sudah kembali ke kelas. Lionel lagi-lagi duduk disamping Kristal yang seperti tak menghiraukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My female alpha : season 2
Hombres Lobo[lanjutan dari my female alpha, kalian bisa membaca season 1 nya dulu.] setelah memutuskan menjadi mate kristal, si alpha perempuan yang cemburuan. hidup leo seketika berubah. perjalanan hidupnya tak mudah, tapi tak ada pilihan lain selain menantan...