Janji suci yang kedua mempelai ucapkan dengan lantang nan penuh haru telah terlewati, Sera di dampingi sosok pria yang beberapa jam lalu telah menjadi suaminya, kini tersenyum malu-malu saat Dewa menunjukkan sisi hangatnya yang selama ini selalu terpendam. Dewa yang Sera kenal, hanya pria kaku dan dingin.
Tapi sekarang, setelah keduanya menjadi suami istri, pria kaku dan dingin itu berubah perhatian juga hangat. "Aku bersikap manis hanya pada istriku,"
Sera merasa beruntung di pinang Dewa yang mencintainya dengan tulus, gadis itu mengangguk dengan wajah merona. "Dewa, terima kasih karena mau menerima wanita tidak sempurna sepertiku."
"Maka, kita harus sempurnakan segalanya bersama-sama."
"Dewa, aku akan sangat mencintaimu!"
"Aku sudah mencintaimu,"
Pemandangan manis yang malah alay di matanya membuat Laksa mendengus sebal. "Bisa-bisanya gue yang jomblo dapet undangan sana sini buat jadi tamu di acara pernikahan!"
Wajahnya yang masam, membuat Sera tertawa mengejek. "Makanya cari pacar, Sa! Enggak bosen jomblo terus?"
"Diam deh pengantin baru!" Tatapannya berubah jahil, "Btw, hati-hati ya nanti malam. Dewa suka kayak serigala kalau terkam cewek. Apalagi di malam pertama begini,"
"LAKSA!!"
Laksa lari terbirit-birit mendengar teriakan Dewa, sedangkan Sera hanya menunduk malu. "Jangan dengerin dia, jomblo emang suka ngenes terus fitnah karena iri,"
Sera akhirnya terkekeh sembari memeluk lengan Dewa, dia jadi membayangkan apa yang akan dirinya dan Dewa lakukan nanti malam. Pasti akan sangat berkesan untuk Sera, tentunya juga untuk suami Sera itu.
Tidak lama kemudian, seorang wanita cantik datang sembari mendorong kursi roda. "Sera, selamat atas pernikahan kamu dan Dewa."
Istri dari Dewa itu tersenyum lebar, dia memeluk Shela dengan erat sembari berkaca-kaca. "Shela, terima kasih! Lo emang yang terbaik! Di jaga juga ya kandungan lo, jangan sampe lo ceroboh! Kehamilan lo ini, pasti sangat di nanti sama Atma."
Setelah menikah, Atma menyuarakan ketakutan dan keinginannya pada sang istri. Atma bilang, "Sayang, aku tidak tahu kapan ajal akan tiba dan menghantarkan aku pergi jauh dari dirimu. Boleh aku minta sesuatu?"
Jantung Shela kala itu berdebar sangat keras, "Minta apa, Atma?"
"Hamil anakku ya? Aku ingin memiliki anak denganmu, semoga aku bisa melihatnya lahir dan turut adil dalam tumbuh kembangnya sebelum aku mati."
"Atma! Kita akan punya anak, aku janji itu. Tapi jangan pernah berkata tentang kematian, aku sakit, Atma."
Dari hari itu, Atma berusaha keras melakukan berbagai konsultasi supaya dirinya bisa cepat membuahi sang istri. Atma merasa, dia tidak akan bertahan lebih lama. Sebelum dia pergi, Atma setidaknya bisa menitipkan bayi mungil yang mungkin akan memiliki wajah mirip dengannya. Bayi yang akan menemani hari-hari Shela, istri tercintanya.
Usaha tidak mengkhianati hasil, terhitung sudah sebulan berlalu sejak mereka menikah. Shela yang merasa ada yang aneh dengan tubuhnya langsung timbul kecurigaan, dia benar hamil dan sekarang, usia kandungannya baru 3 Minggu. Sangat rentan keguguran dan Atma begitu bersyukur, tiada henti memanjakan istrinya meski harus bergantung pada kursi roda.
![](https://img.wattpad.com/cover/281293058-288-k855971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Girl Mischief [The End]
Teen Fiction"Memohon atau mati," Caramel Clearesta merasa, hukuman terbaik adalah penyiksaan berakhir mati mengenaskan. Dirinya yang bagai bunglon, senantiasa bersikap tenang dan santai padahal memiliki ribuan trik mematikan. Di pacari seorang penguasa tidak m...