Dua hari setelah kejadian itu, Momy masih mengabaikan sang anak. Ah tidak.. Maksudnya agak mencuekkan Jenandra.
Keluarga Bratadikara sekarang tengah menyantap sarapan di meja makan dengan suasana dingin. Tidak ada percakapan apapun disana, hanya ada suara sendok dan garpu saja. Setelah selesai sarapan Daddy Dovan dan juga Jenandra pamit untuk pergi ke kantor. Mereka mencium pipi kesayangannya.
"Hari ini kamu ditunggu di kantor Daddy, buat merekap dokumen." Ucap sang Daddy kepada Jenandra, sambil berjalan seiringan keluar dari Mansion.
"Iya Daddy."
Momy Liora mengantar dua lelaki kesayangannya itu, mereka memasukinya mobil masing-masing lalu melajukan mobil mewah itu meninggalkan pekarangan Mansion. Momy memasuki Mansion dan bersiap untuk membuatkan sesuatu untuk makan siang sang suami.
.....
Jenandra berjalan dengan langkah tegas miliknya memasuki kantor, di sana para pegawai yang melihat CEO muda mereka langsung menyapa dengan membungkukkan badannya.
Ia menaiki lift khusus miliknya, dirinya siap untuk cape hari ini. Karena hari ini sangat-sangat akan sibuk, Jenandra harus memeriksa dokumen, menandatangani banyak dokumen, membacanya satu-persatu tentunya.
Setelah semuanya selesai ia harus segera pergi ke kantor milik sang Daddy untuk merekap Dokumen yang siap untuk di periksanya kembali.
Ketika sampai di depan ruangannya, di depan sudah ada laki-laki tampan yang tengah fokus kepada komputer, laki-laki itu bernama Jemery Bagaskara, dia adalah sekretaris Jenandra. Sekretaris sekaligus sepupunya.
"Jem." Sapan Jenandra kepada laki-laki berusia 27 tahun itu, lantas laki-laki yang tak kalah tampan dari Jenandra, segera menengok dan mengalihkan atensinya ke arah Jenandra.
"Eh bro, itu lo udah di tunggu di ruangan sama seseorang." ucap Jemery.
"Siapa sih pagi-pagi kaya gini." kata Jenandra dengan nada sebal, ketika ingin menjawab ucapan Jenandra, laki-laki pemilik senyuman bulan sabit itu telah pergi dari hadapan Jemery.
.....
Jenandra berdiri mematung ketika melihat seseorang tersebut tengah tersenyum manis menatap kedatangannya. Di dalam hati Jenandra, ia sangat sebal mengapa Karina harus datang ke kantornya, pasti dia akan mengganggu pekerjaannya nanti.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya Jenandra sembari berjalan ke arah kursi miliknya.
"Ihhh... Jenan.... Kamu kok gitu sihh.. Aku ke sini tuh mau nemenin kamu kerjaa..." ucap Karina dengan nada manja miliknya.
"Yaudah duduk di situ aja jangan ganggu aku!"
"Oke." Karina menunjukan pose Oke ke arah Jenan, membuat laki-laki tampan itu tersenyum gemas melihat tingkah Karina.
30 menit berlalu, Jenandra masih setia kepada tumpukan kertas di depannya. Karina yang merasa bosan pun menghampiri Jenandra yang tengah fokus.
"Jenan.. Karin mau ice cream~" ucapnya sembari memegang lengan kiri milik Jenandra sembari sedikit di goyang-goyangkan, tanpa menunggu permintaan yang kedua kalinya Jenandra segera mengambil telpon kantornya untuk menelpon Jemery.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ Anagata👑 ]
Teen FictionJenandra menuruni tangga sembari menenteng jasnya, dua kancing baju teratasnya di biarkan terbuka begitu saja. Dia tersenyum melihat Momy nya sedang memasak, dia juga sempat melirik Daddy nya yang tengah menikmati secangkir teh. Jenandra memeluk tub...