25

309 38 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Namjoon tidak pernah merasa aneh tatkala berhadapan dengan Yoongi, mau itu perihal skandal yang menimpanya, atau isu orientasi seksual yang menyimpang maupun tidak, semua itu tak mempan untuk Namjoon; tak pernah membuatnya ingin berhenti beker...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Namjoon tidak pernah merasa aneh tatkala berhadapan dengan Yoongi, mau itu perihal skandal yang menimpanya, atau isu orientasi seksual yang menyimpang maupun tidak, semua itu tak mempan untuk Namjoon; tak pernah membuatnya ingin berhenti bekerja pada seorang Min Yoongi.

Tetapi kali ini, pria 35 tahun itu menemukan hal yang tak sepatutnya Yoongi lakukan. Pasalnya, Yoongi tidak pernah seceroboh ini sampai-sampai Jimin memiliki info pribadi dari putranya, Choi Soobin.

Siang menjelang sore kali ini, di sebuah kafe tak jauh dari kedai kopi maupun sekolah, Namjoon dan Yoongi sedang saling memandang. Tatapan mereka tak pernah berpaling, sekalipun ditemani Hoseok yang terus menerus melahap camilan garing, atensi dua pria itu tak sampai berpaling.

"Bagaimana bisa, Min? Aku bekerja bertahun-tahun untukmu lhoo ... mana bisa seorang seperti Jimin bisa masuk dalam bisnis kita?" tanya Namjoon. Intonasinya saat berbicara benar-benar membuat Yoongi tak mengerti, bertele-tele, padahal Namjoon tahu kalau Yoongi lebih senang langsung ke intinya saja.

Di luar sana, Jimin sedang menunggu. Dia tak seperti orang asing di mata Yoongi, apalagi 'seperti' yang dimaksudkan oleh Namjoon. Apa lho yang salah dari Jimin itu? Cuma gelandangan yang tidak punya uang, pikir Yoongi.

Lelaki yang paling tua memilih mendesah, garuk-garuk sampai bibir Namjoon tampak akan ber-omong kosong lagi.
"Kau tidak bisa mempercayainya begitu saja, dia bahkan tak ada istimewa - istimewanya." Dia menyambung, lantas bersedekap dengan berwajah dongkol.

"Apa yang ku percayakan darinya?" Yoongi terkekeh, mengambil minuman alkohol harga setengah yang disiapkan Namjoon sebelumnya, "kau daritadi Jimin terus, salahnya dia sih apa?"

Hoseok nimbrung dengan tawanya yang keras.
"Direktur Kim, katakan dulu apa yang salah. Baru kau misuh-misuh," ujarnya. Kemudian dia tergelak lagi.

Yoongi mengangguk. Sungguh pembicaraan yang buang-buang waktu baginya. Sekalipun sudah kaya raya, Yoongi masihlah penganut kalimat 'waktu adalah uang', dia tidak pernah diajarkan untuk bangkrut begitu saja.

"Jimin memiliki flashdisk dimana isinya adalah video Soobin dipukuli, itu adalah aib, bukan? Mental anakmu kan penting, kenapa bisa-bisanya kau perlihatkan situasi buruk seperti itu pada orang asing?"

New Mommy For My Son || Yoonmin[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang