31. after(🔞)

839 45 1
                                    

Happy Reading!

cw/tw; dirty words/talks //harsh words // 18+ // dll.

__________

"Apa yang kau lakukan!" bentak Jimin, dia jauhkan Yoongi dari hadapannya, namun siapa sangka berat tubuhnya tak mampu dia dorong sampai jauh-jauh.

Bahkan Yoongi hanya sekedar menjauh untuk menghargai kalau dorongan Jimin terlalu ber-energi, padahal kenyataannya tidak sama sekali.
Yoongi membenahi surainya, menghela napas sebelum akhirnya kembali duduk ke samping Jimin.

"Jadi, kau berpihak pada kepolisian?" tanya Yoongi, dia memeras handuk kering dalam mangkuk yang baru saja dia ambil dari atas nakas. Meraih tangan-tangan gembul Jimin kemudian menyekanya perlahan, "Seokjin bilang air ini akan membuat racun dalam lukamu hilang," sambungnya, mengingat Jimin sedikit terluka di bagian jarinya.

Ia tatap Yoongi lekat-lekat, mulai dari surainya, kulit putihnya, pinggang rampingnya, badan idealnya, dan juga leher yang sedikit terbuka akibat kemeja yang kehilangan kancingnya. Jimin menyapu keringat dingin di bagian kelopak matanya, sekaligus menyadarkan diri bahwa yang ia pandang itu tidak benar,

sekali lagi Jimin harus menegaskan, bahwa dirinya tidak harus menaruh perasaan pada Yoongi. Keduanya sesama lelaki, dan cinta pertama Jimin berakhir tragis. Jadi, Jimin tidak mau mengulang. Lagipula Jimin juga sadar diri. "Aarghh! Itu sakit!" teriak Jimin tatkala Yoongi menyeka bagian lukanya

"Maaf. Kau melamun, jadi ku pikir kau mau melanjutkan apa yang akan ku lakukan padamu," kata Yoongi sembari terkekeh.

Jimin berdecih usai bergidik geli. Dia menarik tangannya sendiri dari genggaman Yoongi sembari memalingkan wajah dari pria itu. Semakin Jimin menatapnya, makin tinggi perasaan aneh yang ada dalam dirinya.

Tatkala Jimin sedang bingung sendiri, Yoongi dengan sigap dan tanpa permisi meraih tengkuknya, mencium brutal bibir Jimin hingga membuat yang lebih muda kembali berbaring di tempat tidur. Keduanya saling menatap, mata Jimin yang berbinar dan memancarkan banyak harapan membuat Yoongi terpesona, sedangkan Jimin tidak tahu lagi bagaimana cara menanggapi atasannya itu.

"Jimin, kau tegang. Lihat kan?" bisik Yoongi saat bibirnya sampai tepat di samping daun telinga pria yang berada dalam kungkungannya

Sial. Jimin tidak mau berada dalam posisi seperti ini lagi, sebelumnya saja dia sudah malu sekali. Tetapi kali ini, paras Jimin merona, memasrahkan diri pada pria di atas tubuhnya yang tengah sibuk melucuti ikat pinggang dan membuatnya memiliki hasrat melalui sentuhan-sentuhan di tengah selangkangan.

"K-kepolisian, kepolisian mmmㅡ"

"Kepolisian atau diriku, intinya aku tetap memilihmu, Park Jimin," ucap Yoongi usai melepaskan bibirnya dari bibir berisi milik Jimin

Sesungguhnya begitu memang seorang Min Yoongi, kalau sudah suka ya intinya suka. Jimin ini sudah berkali-kali menggodanya meskipun tidak langsung, dan Yoongi sudah muak melihat pantat sintal milik Jimin yang bahkan tidak mampu dia sentuh.

_____

"Apakah Yeonjun, Soobin dan Jimin terkena benda yang sama?" tanya Seokjin yang baru saja keluar dari laboratorium pribadi rumahnya, pria itu tampak sibuk melihat papan catatan yang dibawanya, sembari terus membenahi kacamata, bibirnya sesekali berkerut dan kepalanya mengangguk-angguk.

Hoseok yang kebingungan lantas berdiri. Membaca catatan milik Seokjin yang nyatanya tidak sampai ke otak sama sekali, jangankan otak, tulisannya saja tak mampu Hoseok mengerti.
"Benda? Benda apa maksudmu?"

"Racun dalam tubuh mereka sama. Lukanya tidak terlalu berlebihan, tetapi efek sampingnya aneh sekali," Hoseok menatap Seokjin, menunggu bibir yang lebih tua kembali terbuka membuatnya sedikit tidak sabaran hingga menciptakan suara-suara sepatu yang cukup nyaring, "kurasa mereka akan mengalami tingkat nafsu seksual yang tinggal," sambungnya sembari menatap bingung Hoseok.

New Mommy For My Son || Yoonmin[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang