28

374 40 5
                                    

Happy reading!
-----

"Dimana Namjoon?" tanya Yoongi, berjalan cepat di koridor rumah sakit sembari mengiringi brankar Jimin dan juga Soobin.

Dia terus bertanya pada Hoseok perihal keberadaan Namjoon yang benar-benar menghilang sedari pagi. Rekan kerjanya itu tak pernah melakukan kesalahan seperti ini sebelumnya, tetapi kali ini Namjoon benar-benar membuat Yoongi muak.

Usai berdecak, Yoongi kembali terpusat pada Jimin yang sudah menggunakan alat bantu pernapasan. Dia ditembak oleh si bocah tolol bernama Beomgyu tatkala sedang membantu Soobin yang tak sadarkan diri, kalau tidak salah, peluru ganda milik Beomgyu menembus punggung Jimin hingga Jimin merasa sesak dan kemudian pingsan.

"Choi Soobin pasien dengan kelainan jantung, cepat bawa dia ke ICU, dan rujuk Park Jimin ke dokter bedah!" teriak Seokjin di ujung koridor, sembari memegangi pinggangnya dan memberikan instruksi, dia juga membantu brankar Taehyun dan Hueningkai untuk masuk ke ruang IGD.

Sementara itu, Yoongi dilanda kebingungan yang luar biasa. Mendengar perkataan Seokjin membuat kepalanya terasa pening, bahkan uang yang dia miliki seakan tak bisa membantunya.
Jimin hampir mati, Soobin juga dalam keadaan yang sama, semua orang terluka.
Dan Yoongi sangat merasa bersalah karena hal itu.

Padahal, Yoongi tak pernah berharap bisnisnya akan membawa petaka seperti ini. Tak tahulah Yoongi mengapa semua orang tak suka padanya, entah karena iri atau apa, tetapi Yoongi merasa kalau dirinya tak pernah melakukan kesalahan.
Dia mengacak surainya kasar, bahkan bulir air mata mulai terlihat pada maniknya diiringi kegelisahan yang luar biasa.

Pikiran-pikiran tak bagus mulai muncul di kepalanya, Hoseok sebagai teman dan juga direktur kepercayaan Yoongi membantunya untuk menenangkan diri, merangkulnya sembari terus melontarkan kalimat-kalimat positif disertai doa.

"Dimana Namjoon?" tanya Yoongi untuk yang kesekian kali

Hoseok yang berada di sampingnya tampak mengedikan bahu, mengotak-atik layar ponselnya mencari nama Namjoon kemudian menghubunginya. Dia tidak masalah kendati rekan kerjanya itu tak menjawab panggilannya, Hoseok hanya khawatir untuk mengatakannya pada Yoongi, kalau Namjoon benar-benar sulit dihubungi.

Seokjin terlihat mondar-mandir, pria paruh baya itu sesekali memijat dahinya seraya membenahi kacamata di pangkal hidung, tak berhenti memanggil asisten dan juga perawat yang bertugas kala itu untuk membantu dirinya sendiri. Seokjin sudah tua, pasien dengan keadaan kritis seperti saat ini membuatnya benar-benar tercekik.

"Segera datang! Seorang anak perlu dokter bedah kardiotoraks!" tegas Seokjin sembari melewati Yoongi, memasuki ruangan Soobin dengan paras yang berkeringat.

"Bukankah kau harus di obati juga?" tanya Taehyung, dia datang untuk memastikan keadaan Taehyun. Dia juga terlihat panik, bahkan dia yang datang lebih dulu, memperlihatkan kekhawatirannya dengan cara mondar-mandir mencari keponakannya yang bahkan belum datang.

Yoongi mendongak, menatap Taehyung yang saat itu celingak-celinguk di depan pintu ruangan ICU. "Lukaku sudah baik-baik saja," dia menjawab dengan suara gemetar, "maaf karena anak buahmu terluka gara-gara aku, Twilight."

"Santai saja," Taehyung merangkul bahu Yoongi sembari duduk di kursi bekas Hoseok sebelumnya setelah memastikan pria itu pergi untuk mencari jaringan ponsel yang katanya sangat lemah, "dia kan sudah ku berikan padamu dengan harga diskon, lagipula Moonlight adalah teman baikku, benar?"

Sudah lama tak Yoongi dengar panggilan itu, dan kini dia tertawa dibuatnya. Lucu sekali, mengapa? Mengapa Yoongi pernah menamai dirinya seperti itu? Konyol, pikirnya.

Seokjin merenung di depan pintu sembari membaca catatannya, menutup pintu perlahan seraya mengangguk-anggukkan kepala guna menanggapi suara seseorang dari ponselnya.
"Taehyung," panggilnya, "anak buahmu menelpon. Pria yang kau bawa katanya tak berhenti membuat pakaian kotormu berantakan." Seokjin mengulas senyuman hambar, kemudian meninggalkan dua pria di depannya itu menuju ruangan Jimin.

New Mommy For My Son || Yoonmin[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang