26

381 37 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, cuaca yang cukup bagus membuat Yoongi betah di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini, cuaca yang cukup bagus membuat Yoongi betah di rumah. Dia memutuskan untuk berlibur beberapa hari setelah terluka, membiarkan anak-anak buahnya untuk bekerja tanpa bimbingan dia.

Asap tebal yang mengepul di atas parasnya membuat Jimin geleng-geleng kepala melihat kelakuan atasannya itu, dasar orang kaya; sudah ringkih, merokok pula.

Pembicaraan semalam berakhir sia-sia, dua kolega Yoongi yang dibawanya itu malah mabuk-mabukan tatkala Yoongi membicarakan bisnisnya. Dan Mingyu, dia sudah jelas memisuh pada Jimin lagi, mengatakan kalau rekannya itu terlalu lambat dan malah tidak berguna. Kejam sekali menurut Jimin, sampai sekarang masih menusuk hati katanya.

"Jimin, aku boleh meminta tolong?"
Yoongi menguping pembicaraan koki dapur rumahnya itu dengan Jimin yang baru saja lewati koridor.

"Boleh saja, aku harus apa?" Jimin bertanya seakan-akan dia dapat membantu, tetapi pada dasarnya, Jimin enggan dikarenakan ada janji dengan Mingyu usai dia mengantarkan Yeonjun juga Soobin ke sekolah.

Kepala koki memberikan secarik kertas, Jimin baca setiap barisnya hanya nama-nama sayuran saja. Sebelum kepala koki melanjutkan pembicaraannya, Jimin sudah bisa menebak kalau dia diminta untuk pergi ke pasar. Bukankah ini, begitu menyebalkan?

Jimin mendesah malas, dia pijat pangkal hidung sembari akan mengumpat, namun maniknya tak sengaja mendapati Yoongi yang duduk menguping di teras sana.
Lantas, Jimin tersenyum ramah sembari berkata, "Baiklah paman, tidak masalah."
Jimin menerima sebuah kartu dari si kepala koki, kartu khusus belanja ala - ala orang kaya yang tak tahulah Jimin apa gunanya; Jimin kan tak sekaya Min Yoongi.

Sembari berjalan menyusuri koridor, Jimin hanya ingin mengumpat dan mendesah malas. Menurut Jimin akan lebih baik baginya untuk tidur saja sampai sore hari ketimbang harus berbelanja ke pasar yang becek dan bau, mana tidak bisa bertemu Mingyu pula untuk meminta gajinya bulan ini. Jimin bahkan sudah lama tidak merasakan makanan enak, hanya makanan mahal yang seringkali dimasak di rumah Yoongi, tetapi rasanya hambar sekali.

Jimin itu suka makanan yang berlemak tinggi, masih muda tak patutlah pikirkan hal-hal bau tanah macam Yoongi. Jimin jadi tahu kenapa masakan rumah Yoongi hambar dan terasa tidak enak, ya lihat, pemilik rumahnya saja pasti sudah mengecat rambut berkali-kali.

New Mommy For My Son || Yoonmin[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang