Satu Tahun

8.2K 81 0
                                    

📅 01 Agustus 2023
Grüner Baum Residence 78

"Kak, biar aku saja.", ucapku pada Gwen yang sedang membawa keranjang berisi bingkisan untuk pesta ulang tahun Leo.

Ya, hari ini Leo tapat berusia satu tahun. Aku dan John memutuskan untuk mengadakan pesta kecil untuk keluarga dekat saja. Kami hanya mengundang 50 orang terdekat saja dan pagi ini Gwen datang membantu. Gwen tetap datang dengan perutnya yang sudah sangat membuncit.

"Kakak terlihat pucat, bagian ini biar aku selesaikan saja. Kakak istirahat saja di sofa, aku terima kasih banget sudah dibantu banyak.", ucapku sambil mengambil kedua keranjang yang dibawa Gwen.

"Kata dokter aku justru harus sering beraktivitas karena ini sudah masuk minggu persalinan. Baik untuk membantu persalinan anak keduaku, Senna.", Gwen memberi alasan dengan nada bicara yang cukup lamban karena napasnya pendek-pendek.

"Sudah cukup aktivitas kakak pagi ini. Rehat sebentar, nanti sore saat pesta berlangsung juga pasti butuh energi banyak, kak.", lanjutku saat meletakkan air putih pada meja tempat Gwen duduk.

"Aku berharap anak ini akan menunggu ayahnya pulang dulu baru lahir.", Gwen mengelus perut buncitnya.

"Bukankah bang Garrick hari ini pulang? John bilang dia akan hadir di pesta ulang tahun Leo.", tanyaku pada Gwen tanpa melepaskan fokus dari beberapa bingkisan yang masih kutata.

Aku duduk di lantai, tepat di samping sofa yang diduduki oleh Gwen. Luisa bermain tidak jauh dari kami sementara Leo masih tertidur di kamarnya. Pesta dan dekorasi tempat berada di halaman rumah ini. Aku dan John memilih pesta kebun dengan konsep dekorasi dariku. Aku menghias dekorasinya sendiri, tentu saja dengan bantuan Gwen tadi pagi. Cuma hampir 90% prosesnya aku sendiri yang membuat.

Leo sangat suka dengan karakter Hulk. Jadi sebagian besar warna yang digunakan adalah hijau. Di rumah hanya ada kami bertiga, aku memutuskan untuk tidak mempekerjakan pembantu dan melakukan semua pekerjaan rumah sendiri. Itu sebabnya Gwen menawarkan bantuan untuk mempersiapkan pesta hari ini. Tetapi aku berjanji pada John untuk mencari pembantu saat berhasil hamil anak ke-tiga kami. Ya, nyatanya Tuhan belum menitipkan lagi seorang anak pada kami.

Terkadang aku merasa sedih karena tahu betul bahwa John sangat mengharapkan seorang anak, walaupun kehadiran Leo sudah sangat membuat kami bahagia. Tapi kami terus berusaha, tentu dengan bantuan dr. Andrea. Mungkin Tuhan menunggu sampai Leo bisa menerima kehadiran adik dulu. Itu pandangan positif kami, karena baik aku maupun John sama-sama tidak bermasalah secara fisik untuk bisa mempunyai anak lagi.

"Benar, mungkin sebelum sore dia akan tiba dan langsung kesini, Senna. Tapi..", Gwen menggantungkan perkataannya lalu berdiri dari sofa dan langsung memeluk Luisa yang berlari ke arahnya.

"Mommyyy..mau ice creamm..", Luisa mulai merengek dan memeluk kaki Gwen.

"Okay kita beli dulu ya, cantik. Tunggu diantar ke rumah aunty.", Gwen jongkok dengan tumpuan kedua kakinya dan Luisa jadi memeluk tubuhnya seolah meminta gendong.

"Duh, lagi tidak ada ice cream di kulkas aunty, cantik."
"Gapapa, Senna. Sudah kupesenin. Luisa kayaknya cuma bosen dan ngantuk. Biar ku coba untuk menidurkannya."
"Di kamar Leo saja, kak. Biar tidak perlu ke lantai atas."
"Iyaa, lagian menguras tenaga banget gendong anak usia 3 tahun dengan berat badan 15 kilo begini."

Gwen berdiri perlahan dengan Luisa yang berada dalam gendongannya. Gwen mengendong Luisa dengan menempatkan pantat bocah itu di atas perut buncitnya. Memang menekan perut buncit itu, tapi dokter tidak melarangkan dan Gwen biasa melakukannya. Tapi kali ini beda, dia merasa tidak nyaman saat sudah beberapa langkah. Aku yang tidak sengaja melihatpun bertanya.

Aku Hamil (Baby L) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang