23.berdamai dengan diri sendiri

41 28 4
                                    

Harap vote sebelum membaca
Mari menghargai sesama
.
.
.
.
.
.
Tandai typo bertebaran!
Happy reading

Ada kalanya jika seorang manusia berhenti untuk mengistirahatkan dirinya sejenak,tapi bagaimana dengan diriku bahkan aku merasa aku tidak pernah berdamai pada diri sendiri,melawan semua rasa sakitnya sendiri,aku selalu menganggap aku ini adalah ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada kalanya jika seorang manusia berhenti untuk mengistirahatkan dirinya sejenak,tapi bagaimana dengan diriku bahkan aku merasa aku tidak pernah berdamai pada diri sendiri,melawan semua rasa sakitnya sendiri,aku selalu menganggap aku ini adalah manusia paling tidak berguna yang hidup di dunia,maka dari itu aku seringkali merasa tidak bahagia,dan pilihan lain adalah membuat orang orang sekitarku tersenyum.

Seusai pulang kemah di senin siang,zegar merasa dirinya semakin buruk sekarang,banyak pikiran aneh yang menghantui kepalanya yang membuatnya tidak tau harus berbuat apa pada dirinya sendiri.
"Shh pasti sekarang udah makin parah gara-gara gua telat check up 2 minggu,apa gua pergi sekarang aja" ucap zegar pada dirinya sendiri yang sedang memegang kepalanya di atas sofa.

Ia merasa tidak kuat jika membawa motor sendiri di siang hari yang panas,tetapi ia juga tidak ingin merepotkan orang lain,ia saja sudah mati matian menyembunyikan ini semua dari sahabat sahabatnya,hanya alta yang tau dan selanjutnya ia mungkin akan memberitahu azka juga.
Ia kini beralih membuka ponselnya dan pergi ke galeri miliknya,banyak sekali foto foto alam yang ia tak sengaja jepret di mana tempatnya kadang berhenti,dan disana juga banyak sekali potret carissa yang ia foto secara diam diam,ia mengamati satu persatu wajah gadis itu.

"sa kalau semisalnya aku pergi,kamu buka kotak yang kita kubur di rumah pohon waktu itu sendirian ya" lirih zegar sambil menatap foto carissa,ia merasa bahwa dirinya tidak akan bisa sembuh,dan itu memang benar dia takut sekali bagaimana jika banyak hal yang belum ia kerjakan tetapi sudah pergi duluan.

"Assalamualaikum,eh zeg kamu udah pulang" ucap bunda yang baru pulang dan segera berjalan menuju ke arah sofa lalu ikut duduk disana.
"Iya bun baru juga beberapa menitan aku nyampe" jawab zegar lalu beralih duduk menyamping menghadap bundanya.

"Bun aku telat check up 2 minggu,aku rasa dengan trus check up gitu gak bakalan buat aku bisa sembuh total kan?" Ucap zegar dengan nada sendu ia menatap sang bunda didepannya.
"Zeg mau gimanapun nanti bunda yakin kamu pasti sembuh,bunda mohon jangan kaya gini zeg kamu harus check up tepat waktu,bunda gak mau kamu kenapa napa" ucap bunda rizka padanya ia menangkap wajah zegar dengan kedua tangannya dan tak sadar air matanya kini menetes tanpa permisi.

"Bun zegar mau lihat ayah" ucap zegar pada bundanya.
" zeg bunda mohon lupakan ayah kamu,dia udah gak mau berurusan lagi sama keluarga ini dia udah bahagia sama kehidupan dia yang sekarang" ucap bunda kepada zegar.

"Tapi emang gak ada harapan walaupun sedikit kalau zegar masih bisa meluk ayah?" Tanya zegar pada sang bunda,tanpa aba aba rizka memeluk anak semata wayangnya itu,seingin itu zegar ingin memeluk ayahnya,ia khawatir sekali dengan anak satu satunya itu,kadang ia juga merasa bersalah seringkali meninggalkan zegar sendirian di rumah untuk pergi ke bogor,anak itu kurang mendapatkan kasih sayang.

You're Last | SELESAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang