Four; Eyes

1.2K 140 18
                                    

㊐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading!
feel free to ask for the typo(s)!

Kicauan burung mulai terdengar ketika Yibo kembali melanjutkan langkahnya. Dia baru saja mengistirahatkan diri di bawah pohon palem, meneguk setengah air minelar yang dibawa. Udara tidak lagi sejuk seperti sebelum matahari terbit, kini terasa sedikit hangat sebab pagi telah menyapa.

Yibo tidak mempercepat langkahnya, dia berjalan santai. Sudah cukup baginya untuk membakar kalori dengan lari pagi sejak pukul setengah lima. Sebuah rutinitas harian Yibo yang tidak boleh dilewatkan. Dia biasanya akan menghabiskan dua jam untuk jogging, lalu pulang dan membersihkan diri sebelum berangkat bekerja. Tapi, kali ini hari Minggu, sehingga Yibo bisa sedikit mengulur waktu.

Dia baru tiba di halaman saat pukul setengah delapan. Melewati banyak penghuni yang keluar rumah untuk beraktivitas. Sekalipun demikian, Yibo tidak banyak mengenal mereka seperti orang tuanya. Rumor bahwa Yibo adalah sosok yang dingin memang benar adanya. Dia juga sedikit pendiam dengan orang baru.

"Pagi, pa!"

Sifat hangatnya akan keluar pada orang terdekat. Bahkan senyum yang jarang bisa dilihat orang tidak terpilih, Yibo umbar setiap waktu. Dia menyapa papa dengan senyum, lantas ikut bergabung di seberangnya.

"Mama mana?"

Papanya sedang menatap tab, membaca perkembangan restoran keluarga Wang dan sesekali menyuap roti serta meneguk kopinya. Hanya melirik Yibo sekilas guna menjawab, "Baru saja ke butik, katanya ada yang perlu diurus." Kemudian mengembalikan pandangannya pada kesibukan.

Yibo sudah terbiasa dengan itu, juga tidak menuntut. Keluarganya adalah pekerja, termasuk dirinya. Mereka akan meluangkan waktu paling tidak satu minggu sekali untuk quality time, dan hal itulah yang membuat kehangatan dalam diri Yibo masih tersisa.

Dia tidak mengganggu papanya lagi. Setelah menghabiskan satu buah apel, Yibo membawa diri masuk ke kamar, membersihkan diri sebelum melakukan hal lain setelah ini.

Berbeda seperti papa, Yibo tidak akan sama sekali mengurus pekerjaan ketika hari libur. Dia sudah mengatur itu untuk dirinya sendiri. Lima hari kerja Yibo habiskan untuk urusan dapur yang cukup berat, dia hanya memiliki waktu dua hari untuk memulihkan energi dan tidak ingin menyia-yiakannya. Kasarnya, Yibo tidak ingin penyakitan karena lelah ketika muda.

Yibo sudah dibalut setelan santai ketika keluar kamar. Kaos hitam polos dan celana bahan mengantung pada tubuh, rambutnya dibiarkan turun menutupi dahi. Meskipun demikian, ketampanannya tidak pernah menghilang.

"Ada masalah, Pa?"

Dia kembali bergabung ketika mendapati papanya belum juga usai, masih berkutat dengan tab yang menampilkan angka-angka.

[✓] The Eyes ㊐ YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang