16; Eyes

781 101 20
                                    

㊐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!
Feel free to ask for the typo(s)
Sean POV

“Chef,”

Itu bukan suara Sean, melainkan suara asisten kediaman Wang yang berdiri antara keduanya.

Sejak dia melakukan kontak mata dengan Yibo, pria itu belum juga membuka suara. Bahkan ketika bertanya kepada asisten rumahnya, Yibo hanya mengangkat sebelah alisnya.

“Dia dokter dari Beijing Hospital. Nyonya Wang sudah memberi izin untuk masuk.”

Pria Wang itu tidak menjawab sama sekali, berlalu meninggalkannya untuk masuk. Sean kemudian mengekor wanita muda yang berseragam itu, dia dipersilakan untuk menunggu di ruang tamu yang begitu besar.

Aiya~, anak manis!”

Sean tengah mengedarkan pandangan ke sekitar ketika ada suara wanita yang menyapanya. Dia berdiri dan menyambut pelukan hangat dari wanita yang Sean yakini sebagai mama Yibo. Punggung dan pipinya dielus penuh kasih. Sean merasa kikuk dengan hal itu.

“Kenapa tidak mengabari Yibo dulu? Dia bisa menjemputmu jika ingin berkunjung.”

Sean hanya menimpalinya dengan cengiran, tidak tahu harus menjawab apa. Dia dipersilakan duduk kembali, dan kini sudah ada satu gelas minuman di atas meja.

Mama Wang duduk di sampingnya, masih menatap Sean dengan penuh kasih. “Minumlah dulu. Yibo pasti sedang membersihkan diri. Dia baru saja jogging.”

Kepala Sean mengangguk kaku, senyumnya juga tidak senyaman biasanya. Yibo beberapa waktu lalu memang mengenakan setelan olahraga, rambutnya juga sedikit basah oleh keringat. Dalam pandangan Sean, pria itu semakin maskulin dibuatnya.

Dia tidak tahu harus membuka topik yang seperti apa dengan mama Wang. Tapi, untungnya wanita itu lebih banyak bertanya pada Sean, sehingga dia hanya perlu memikirkan jawaban dengan cukup mudah.

Sejujurnya Sean tidak merasa hilang di sini. Dia merasa diterima dengan begitu baik. Namun, dalam lubuk hatinya dia tetap merasa canggung dan was-was. Masih ada seorang Wang Yibo yang harus dia hadapi setelah ini.

Belum juga lima menit setelah Sean membasahi tenggorokan dengan air dalam gelas, Yibo muncul dengan pakaian santainya dari balik dinding. Sean bisa merasakan hawa dingin yang tidak mengenakan lewat tatapannya.

Yibo berdiri menjulang di samping sofa panjang yang dia duduki. Kedua telapaknya tersembunyi dibalik saku celana bahan yang licin. Sosok Yibo yang berwibawa dan juga kharismatik masih bisa Sean lihat meskipun pria itu tidak melakukan apa-apa.

“Mama sakit?”

Sean menoleh pada mama Wang, memperhatikan wanita itu sebelum tatapannya kembali beralih kepada Yibo.

[✓] The Eyes ㊐ YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang