27; Eyes

687 87 31
                                    

㊐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!

Get to know:
Chapter ini membahas keluarga besar Wang. Supaya tidak bingung, sebelum membaca disarankan untuk throwback ke chapter 5 (five: eyes). Di sana terdapat silsilah keluarga Wang yang disinggung di chapter ini.

Pertahanan diri seorang Wang Yibo itu selalu kuat dalam segala keadaan, dan seharusnya sekarang juga demikian. Tapi, sepanjang dia duduk dengan balutan kemeja hitam licin itu, Yibo tidak tahan untuk tetap di sana hingga acara selesai.

Yibo datang seorang diri pada pertemuan keluarga besar setelah mengantar Sean ke rumah. Acara keluarga besar tidak pernah diadakan di rumah, paling sederhana bertempat di rumah makan mewah pusat kota. Tapi, kali ini keluarga Wang melakukan perjamuan rutin di gedung pusat pertemuan kompleks. Sehingga memudahkan Yibo untuk mengantar Sean lebih dulu.

Dia sudah duduk di sana lebih dari setengah jam. Tidak ada obrolan yang menarik bagi Yibo, bahkan gurauan Opa dan Omanya terasa sangat dangkal untuknya meskipun orang di sekitar tertawa lebar. Yibo ingin segera pulang, tapi dia masih tahu diri dengan tetap di tempat.

“Bagaimana kinerja Linyi, Yibo?”

Yibo membalas tatapan Wang Lyu, lalu tersenyum dengan deretan gigi yang terlihat. “Sangat memuaskan, āyí. Bahkan ketika Yibo di Paris satu bulan kemarin, Linyi bisa menghandle restoran dengan baik. Dia sepertinya sudah siap menjadi penerus āyí.”

Linyi yang duduk tepat di samping ibunya hanya tertawa kecil, chef muda itu meneguk minumannya, berusaha bersikap tenang atas apresiasi yang Yibo berikan. “By the way, Ge,” Linyi menjeda, dia berdeham sebelum mencondongkan tubuhnya ke depan, berusaha mendekatkan diri kepada Yibo sekalipun di tengah mereka ada meja yang lebar. “Kekasihmu itu tidak diajak kemari?”

“Kekasih?” Wang Churan mengulang dengan sedikit keras. Kalimatnya mencuri atensi dari seluruh penjuru ruang. “Yibo Ge sudah punya kekasih?” Ulangnya lagi. Wanita dua puluh enam itu duduk satu kursi lebih jauh dari Linyi, hanya dibatasi oleh Wang Lyu sehingga dia bisa saja mendengar.

Pertemuan keluarga Wang akan selalu begitu. Urutan tempat duduk mereka sudah diatur dan tidak bisa diubah. Opa dan Oma Wang duduk paling ujung, di tengah-tengah anggota keluarga lainnya. Di sisi kanan Opa, ada Wang Xun (anak pertama) dan Wang Lu (anak kedua) juga keluarga dua orang anak tersebut. Sementara pada sisi kanannya, diisi oleh Wang Hu, Wang Lyu, dan Wang Bin diikuti oleh keluarganya.

Yibo duduk paling ujung, jauh dengan Opa dan Omanya, tapi dia bisa menangkap raut kejut bercampur bahagia pada wajah mereka.

“Apa benar itu, Yibo?”

Yibo berdeham, menandaskan air putih dalam gelas ke dalam tenggorokannya. Dia mendadak mati kutu, tidak tahu harusnya berkata bagaimana bahkan ketika kakaknya menyikut pinggang Yibo. “Doakan saja, Opa, Oma.” Tutur Yibo pada akhirnya. Dia tidak ingin terburu-buru, sebab hubungannya dengan Sean pun belum secara resmi berpacaran.

[✓] The Eyes ㊐ YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang