㊐
—THE EYES; In Case—
Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!㊐
Media Tiongkok berlomba-lomba memberitakan pernikahan kontroversial sepanjang sejarah China, pernikahan keluarga Wang, salah satu keluarga tersohor kawasan Beijing. Bagaimana tidak kontroversial? Pada pertengahan tahun 2024, Wang Yibo sebagai pewaris utama Wang menikahi Sean Xiao, dokter residen muda yang juga merupakan seorang pria.
Pernikahan mereka menjadi sorotan oleh hampir seluruh media China, mencuri banyak perhatian yang berujung dengan cemooh dan makian. Meskipun demikian, tidak sedikit insan yang mendoakan pernikahan mereka agar kekal.
Menjadikan salah satu hall megah di Taiwan, Wang Yibo secara resmi mengikat Sean Xiao dihadapan keluarga besar. Keduanya menikah tepat satu tahun setelah pertunangan. Mereka mengucapkan janji suci di depan Pendeta, juga sujud berserah pada semesta.
Tidak ada yang lebih indah bagi Yibo selain rasa cintanya untuk Sean. Dan bagi Sean, tidak ada yang lebih sempurna dari rasa sayangnya untuk Yibo.
Dengan gelar yang dimiliki, mereka sedikit susah untuk mendapatkan cuti saat ini. Sejujurnya tidak sulit bagi Yibo, tetapi tanggung jawab pekerjaan setelah menggantikan papa dalam segara urusan keluarga Wang membuat waktu luangnya tidak lagi banyak. Sedang Sean harus memenuhi tuntutan kerjanya sebagai seorang tenaga kesehatan yang ketat akan hari libur.
Dua hari setelah pernikahan diselenggarakan, Sean kembali bekerja bagai kuda. Yibo sempat mengeluh kepada suaminya, tetapi dia tidak memiliki kuasa untuk memprotes jadwal kerja yang Sean terima. Yibo hanya bisa memberi kekuatan lewat kasih sayangnya sepulang Sean bekerja. Bahkan Yibo beberapa kali uring-uringan sebab dia harus tidur seorang diri ketika Sean memiliki jadwal jaga malam hari.
“Lagi?” Seperti déjà vu, suara manja Yibo kembali mengudara memecah ruang. Mereka baru saja menghabiskan sarapan, menyisakan piring dan gelas kosong di atas meja. Wajah Yibo tadinya tampak segar, dia sudah mandi sebelum berangkat setelah ini. Namun, mendengar penuturan suaminya membuat wajah Yibo kembali kusut. “Ini sudah yang ketiga kali, Sayang.”
Wajah Sean turut memelas, bibirnya melengkung. “Ini yang terakhir, please?”
“Spesialis kamu itu sebenarnya apa sih? Tidak ada ceritanya state gastroenterologi jadwal malam.”
“Chef…”
Helaan napas terurai dari belah bibir Yibo, “Alright.” Yibo selalu kalah tentang apapun jika Sean sudah memanggilnya dengan ‘chef’. Dia tidak terlalu suka itu sekarang, terdengar seperti orang asing alih-alih mesra.
Dan Sean yang selalu berhasil dengan kalimat keramatnya itu tertawa lebar. Pemuda itu mengalungkan lengannya pada milik Yibo, menggoyangkannya main-main. “I love you.” Akunya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Eyes ㊐ Yizhan
Fanfiction[END] Diusianya yang ke dua puluh sembilan, Wang Yibo merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kali. Dia terpesona pada rupa pemuda yang usianya lebih muda lima tahun. Tekat Yibo sudah sangat yakin, dia mulai membuka hatinya. Tapi, di tengah itu, Wa...