㊐
Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!Cw: Black shadow
㊐
Waktu terasa begitu cepat, tidak terasa satu bulan telah berlalu sejak Wang Yibo dan Sean Xiao resmi memiliki ikatan. Mereka semakin dekat dari hari ke hari, saling berbagi kasih ketika keduanya sama-sama pulang kerja.
Yibo memutuskan untuk menetap di apartment, tidak lagi pulang secara rutin seperti sebelumnya. Dia lebih banyak menghabiskan waktu istirahat dengan Sean ketimbang mengendarai mobil dan pulang. Orang tua keduanya sudah memberi izin, sehingga tidak ada alasan lagi bagi Yibo dan Sean untuk saling menjaga jarak.
Pada pukul sebelas malam, Yibo baru akan sampai di unit. Dalam beberapa kesempatan ruangan sudah terang sebab Sean lebih dulu tiba. Pada lain waktu, Yibo juga akan menghabiskan malam seorang diri jika kekasihnya mendapatkan shift malam.
Sean Xiao secara resmi telah menjadi dokter magang di rumah sakit swasta. Jaraknya tidak terlalu jauh, bisa ditempuh dengan jalan kaki selama lima belas menit. Tapi, Yibo tetap memilih untuk mengantar pemuda itu sekalipun dia harus mengambil arah yang lebih jauh untuk berkendara.
Semakin hari, Yibo merasakan cintanya semakin besar. Hal yang sama juga terjadi pada Sean. Pemuda ini sekarang lebih terbuka pada Yibo, mulai berani menceritakan kesehariannya dan melibatkan Yibo dalam segala keputusan yang akan diambilnya. Mereka benar-benar seperti sepasang suami yang sudah terikat pernikahan.
Sejujurnya Yibo tidak cukup sabar untuk menunggu satu tahun. Dia ingin segera menikah dengan Sean, tetapi dia tetap harus menghormati tradisi yang keluarga besarnya pilih. Sean juga tidak menolak, sebab pemuda itu masih ingin berproses bersama Yibo.
Hari ini akhir pekan, dan Yibo tidak perlu bangun lebih awal untuk bersiap diri. Dia masih bergelung di bawah selimut dengan Sean dalam dekapan. Yibo juga sudah mulai mengurangi jogging, dia tidak lagi terbawa suasana dengan hormon paginya. Atas hal itu, dia tidak perlu merasa khawatir pada Sean.
“Pagi, Cinta.” Yibo memberikan sapaan ketika merasakan Sean bergerak-gerak dalam pelukannya. Pemuda itu sudah membuka mata, tapi terlihat enggan beranjak karena hangat peluk Yibo. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Yibo mendaratkan satu kecupan panjang pada kening Sean, lantas mengelusi kepala sayang selagi yang termuda berusaha mengumpulkan kesadaran secara penuh.
“Aku kesiangan, ya?”
Yibo menggeleng, mengamati Sean yang telah terbebas dari dekapannya. Pemuda itu tengah mengusap matanya, membersihkan kotoran yang menempel agar bisa membuka kelopak sepenuhnya.
“Jika begitu, pagi juga, Chef.” Balas Sean setelah beberapa saat. Dia masih dikuasai sisa-sisa kantuk, dan baru menghilang setelah mendapati tubuh bagian atas Yibo yang tidak terlindungi oleh seutas kain. Dada bidang Yibo terpampang nyata, ada bekas merah besar pada bagian kanan. Sean pikir mungkin dia terlalu menekan pria itu ketika tidur. Tapi, tetap saja, itu memalukan dan Sean memalingkan mukanya ke arah lain. “Kemana bajumu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Eyes ㊐ Yizhan
Fanfic[END] Diusianya yang ke dua puluh sembilan, Wang Yibo merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kali. Dia terpesona pada rupa pemuda yang usianya lebih muda lima tahun. Tekat Yibo sudah sangat yakin, dia mulai membuka hatinya. Tapi, di tengah itu, Wa...