Takdir itu skenario nyata dari Tuhan dan kamu di sini hanya berperan sebagai lakon nya
Jungwon terduduk di tepi kasur dengan tangan yang menggenggam satu set pakaian berwarna merah muda, tadi jay yang memberi nya sebelum si pria asing tampan itu keluar meninggalkan nya di dalam kamar yang besar ini sendirian
Dia mengerucutkan bibir menatap pakaian selembut sutera yang pasti harga nya lebih mahal dari gajih nya selama sebulan, mendesah pasrah akhirnya jungwon memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ahh.. jungwon jadi teringat perkataan jay tadi sebelum dirinya keluar dari kamar, kira kira beginilah ucapan nya.
"Hey jungwon, cepat mandi dan ganti pakaian mu. Aku tidak tahan melihat baju busuk itu yang menempel di badan kesayangan ku"
Rasanya jungwon detik itu juga ingin meninju rahang tegas si pria park yang tidak perlu repot repot memikirkan perasaan orang lain saat berbicara. Semua yang di pakai jungwon sepertinya selalu dia sebut "busuk".
Huftt jungwon harus bersabar lebih banyak untuk itu, maka kaki kecil nya berjalan dengan gesit menuju kamar mandi. Jungwon terpaku ke sebuah shower yang ada di kamar mandi ini. Shower apa yang berlapis emas? jungwon jadi ingin memotong batang besi shower itu dan menjual nya, mungkin bisa menjadi tunjangan hidup jungwon untuk beberapa bulan ke depan jika di jual.
╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌
Jungwon menempelkan pipi gembil nya di kaca kamar, dia melihat ke bawah sepeda tua nya masih terparkir di depan pagar rumah jay. Ingin rasanya jungwon mengambil sepeda itu kembali, tanpa sepeda itu jungwon tidak bisa bekerja.
cklekk
Pintu kamar terbuka menampilkan sosok jay dengan balutan kaos hitam polos nya yang mendekat ke arah jungwon, jay mengernyit melihat kesayangan nya menempel di kaca sudah seperti spiderman. Ahh atau lebih tepatnya catman?
"Ehem, apa yang sedang kau lihat sayang?"
Jungwon mendelik malas dengan alis yang menukik tajam, dia berbalik dan menatap jay garang yang malah jatuhnya semakin menggemaskan, "Kembalikan sepeda ku sialan!! kembalikan! aku tidak sudi menjadi tawanan mu disini cuih"
Jungwon mendecih kesal dan melotot ke arah jay yang hanya di balas kekehan kecil oleh jay.
"Sudah aku bilang aku bahkan bisa membeli sepeda baru berlapis emas untuk mu, dan untuk soal tawanan tadi sepertinya kamu salah bicara. Aku tidak menawan mu, aku hanya ingin memilikimu", jay berkata dengan senyum lebar dan menarik pinggang kecil jungwon untuk mendekat
"Siapa yang setuju akan di miliki oleh mu wahai tuan sok kaya sialan??!"
Suara jungwon melengking membuat jay harus menutup telinga nya sebentar dan mencubit hidung jungwon pelan. "Aku tidak perlu persetujuan dari mu, apa yang aku mau harus menjadi milik ku"
Apa? sok kaya dan berkuasa sekali si jay ini, itu gerutuan hati mungil jungwon begitu mendengar jawaban si pria park. Hmm kaya ya? mata jungwon segera berbinar menyadari jika si jay ini memang kelewat kaya
Kenapa dia begitu bodoh ya? seharusnya dia gembira dan menikmati pemaksaan ini, jika dia menikah dengan jay otomatis dia akan tinggal di rumah mewah ini dan bergelimang harta. Ya ibaratnya jungwon juga kepercikan kekayaan si jay kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair Jantungku JAYWON [On Going]
Fanfiction"Aku hanya cinta harta mu bukan dirimu jay" "Aku tidak peduli, selagi kamu di sisiku aku akan memberi apapun yang kamu mau" Bagaimana jika jay si sosok pengusaha muda dengan tampang yang rupawan serta harta yang melimpah justru terjatuh dalam pesona...