Kesebelas

344 26 0
                                    

Bagaimana jika kita menulis ulang takdir? akankah akhir cerita nya akan berbeda?

Jungwon sudah keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar di saat matahari baru menampakan sinar nya, dia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil dan duduk di sebelah sang suami yang masih tertidur dengan mata tertutup setengah. Jungwon terkikik menyadari jika suaminya tidur sudah seperti ikan saja, matanya tidak benar benar tertutup.

"Hyung bangunn..! hyung bangun! ini sudah pagi", jungwon mengguncang bahu jay pelan membuat jay mengerang sedikit kesal karna tidur nyenyak nya terganggu.

"ISHH BANGUN HYUUUNG!!", jungwon berteriak di samping telinga jay membuat yang diteraki sontak bangun dengan wajah panik nya. Dia mengusap usap telinga nya yang masih berdenging

Jay menoleh mendapati si manis yang tersenyum lebar hingga membuat gigi gigi kecilnya menyembul lucu, mana tega kalau begini jadinya jay memarahi jungwon kan?

Menghembuskan nafas pelan, jay menatap jungwon dengan alis terangkat sebelah, "Kenapa?"

"Hyung, aku mau berbelanja yang banyaaak! kemarin belanja nya tidak puas, hyung langsung menarik ku pulang"

Mata jay yang masih mengantuk seketika membola, jadi jungwon membangunkan nya hanya untuk berbelanja? dia bahkan meihat ke bunda bulat bermerk rolex yang melingkar di tangan kiri nya. Bahkan jam mahal jay masih menunjukan pukul setengah enam pagi.

"Tapi ini masih terlalu pagi sayang, tidak ada toko yang buka", jay mencoba bernegosiasi dengan jungwon namun sang lawan bicara langsung menekuk bibir bawah nya sedih

Mengacak rambutnya frustasi akhirnya jay memutuskan untuk mengikuti kemauan si manis takut jungwon nya akan menangis dan merajuk lagi, "hhh.. baiklah kita akan berbelanja, tunggu sebentar aku mau mandi dulu"

"Okay hyung! jangan lama lama mandinya ya", jungwon tersenyum kembali dengan mata berbinar. Jika di anime pasti muncul blink blink di bola mata nya menggambarkan keadaan nya saat ini yang kelewat antusias

Lima belas menit

Jay keluar dari dalam kamar mandi dengan hoodie putih milik nya, untung saja jay selalu membawa pakaian lebih di dalam mobil jadi tidak perlu repot mencari baju jungwon yang muat di tubuhnya. Pria park itu menyugar rambut nya ke belakang dan mengusak rambut jungwon

"Jadi belanja nya?"

"Jadi hyung! ayo aku sudah tidak sabar menghabiskan uang–maksudnya menghabiskan waktu berbelanja berdua bersama mu"

Mau tidak mau jay ikut tersenyum melihat wajah bahagia istri manis nya ini, sweater ungu dengan gambar pikachu itu semakin membuat jungwon bertambah menggemaskan. Jay jadi ingin mendekap jungwon dalam selimut dan menciumi nya sepanjang hari.

"Kalau begitu ayo", jay merangkul pinggang jungwon dan berjalan keluar dari rumah sempit jungwon. Setelah mengunci nya, jungwon dan jay berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumah. Tangan jay sudah lebih dulu membukakan pintu mobil untuk istri tercinta nya, jungwon tersipu dengan hal kecil namun bisa membuat nya merasa sangat di sayang.

Setelah memastikan jungwon sudah masuk ke dalam mobil, jay berbalik dan membuka pintu mobil kemudi nya dan ikut masuk ke dalam.

Lama mereka di posisi itu, sekitar sepuluh menit namun tidak ada tanda tanda jay akan menyalakan mesin mobil nya. Jungwon mengernyit dan menatap jay heran, "Hyung? kenapa hanya diam saja?"

Pair Jantungku JAYWON [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang