Keenam belas

336 27 5
                                    

Akan ku lakukan apapun agar kau tetap bertahan di sisiku, dunia pun akan ku serahkan jika itu membuatmu bahagia

"huekk..! huekk.. ughh astaga kenapa hidup ku sangat merana sih?"

Jungwon menopang tangan nya di depan westafel setelah selesai menuntaskan morning sickness nya. Jay yang sedari tadi memijat tengkuk nya hanya bisa meringis mendengar segala umpatan dan gerutuan jungwon di pagi hari

"Mau aku panggil dokter yuna lagi?"

Mata jungwon memicing tajam dan menoleh ke arah jay, dia menyikut perut suami nya kasar, "Kenapa memanggil dokter yuna? kau mau modus dengan nya?"

"Astaga jungwon darimana pemikiran licik itu berasal? aku hanya berniat memanggil dokter yuna untuk memeriksa keadaan mu dan calon bayi kita saja"

"Oh"

Jawaban singkat itu berhasil membuat jay menghela nafas kasar, jungwon suka sekali sekarang menuduh nya yang macam macam entah karena pengaruh kehamilan atau apa. Pulang telat sepuluh menit saja sudah di curigai selingkuh, bermain ponsel terlalu lama juga tak luput dari tuduhan perselingkuhan dari istri manisnya.

"Apa sekarang sudah lebih baik sayang?", memilih mengalah kemudian menatap wajah pucat itu dengan khawatir. Namun jungwon menggeleng dan memutuskan untuk keluar dari kamar mandi, jay hanya mengekor di belakang

"Kecebong mu benar benar membenciku ternyata hyung, dia tidak puas jika sehari saja tidak membuatku mual", tangan jungwon terulur memijit kening guna mengusir pusing yang sempat menghampiri

"Baiklah istriku yang manis ini sangat tersiksa rupanya, mau di belikan apa agar mood nya membaik hm?"

"Mobil baru, ah pesawat pun juga tidak masalah"

"Kau yakin? mobil mu sudah ada lima di garasi bahkan mobil merah bergambar pikachu hadiah pernikahan pun belum kau sentuh sama sekali"

Yang lebih muda mendengus dan bersedekap dada menatap tajam ke arah suami tampan nya, "Kau mau melihat aku masuk ke rumah sakit atau langsung ke liang lahat langsung hyung?"

Oh jay sepertinya melupakan fakta jika istri kecil nya ini pernah membuat mobil nya lecet, ia bahkan menggila di jalan padahal saat itu tengah membawa teman nya sendiri di dalam. "Lalu untuk apa kau meminta mobil baru lagi jika tidak dipakai?"

Alis jay mengernyit menatap istri nya yang bergidik acuh, "Ya hanya ingin saja lagi pula memang nya hyung saja yang boleh mengoleksi mobil? aku kan juga ingin biar terlihat keren"

"Tapi sayang–"

Ucapan jay terpotong kala melihat jungwon yang tengah mengusap perutnya dengan wajah sedih, "Lihat nak, papa mu bahkan tidak mau membelikan mama mobil baru padahal dia punya banyak uang"

"Baiklah baik aku akan membelikan mobil baru, sudah puas nyonya park?"

"Hum..! suamiku memang yang terbaik"

Jungwon tersenyum lebar dan mencium pipi jay sekilas, dia bisa melihat suaminya mendengus pelan namun tangan nya tetap terulur untuk mengusap pipi nya lembut

"Apapun yang membuat bahagia istri kesayangan ku dan adik bayi tentu akan aku turuti selagi bisa"

Jay mengecup pipi gembil yang merona alami itu kemudian merengkuh pinggang jungwon, dia melihat istrinya itu tengah tersenyum bahagia hingga membuat nya tanpa sadar ikut tersenyum.

Anaknya dari dalam kandungan saja sudah memiliki selera yang mahal mahal bagaimana saat sudah lahir nanti? untungnya jay kaya jadi bisa memenuhi ngidam aneh jungwon

Pair Jantungku JAYWON [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang