Hanya nikmati dan syukuri, barangkali hari esok tak seindah hari ini
Submisif manis dengan balutan kaos oversize biru langit dan celana pendek di atas lutut itu tengah merajuk pada dominan nya. Dia memicingkan mata dengan bibir merah yang ikut mengerucut lucu
"Huftt kenapa lagi jungwonnie? aku hanya bilang kau harus sarapan dulu baru setelah nya bisa mendapatkan kue cokelat", jay berniat mengusap pipi si manis yang tengah merajuk namun segera di tepis oleh jungwon
Oh ayolah, jika saat ini yang merajuk bukan jungwon maka jay ingin sekali berteriak marah dan memaki nya. Jadi pagi pagi sekali jungwon merengek sakit di selatan tubuh nya, jay yang saat itu masih mengantuk hanya menanggapi nya dengan gumaman saja.
Kau pikir menghajar lubang uke itu tidak memerlukan tenaga?! bahkan jay belum ada lima jam mengarungi alam mimpi. Jungwon terus merengek dan jay yang pusing tanpa pikir panjang menyuap akan memberikan kue cokelat jika jungwon diam. Ajaib! setelahnya si manis berhenti merengek
Dan sekarang, jay menyesali perkataan nya. Jungwon menagih kue cokelat itu sehabis mereka 'mandi bersama'
Bukan jay tidak ingin membeli nya, jay bisa saja membeli kue cokelat berserta satu toko nya–ehm maaf jay jadi sombong sedikit kan. Tetapi masalahnya tidak mungkin jungwon makan kue cokelat langsung tanpa makan nasi atau bubur di pagi hari, itu sangat tidak sehat.
Jay berusaha sabar akan sikap jungwon yang baru saja ia tau, jungwon ternyata suka merajuk. Liat saja sekarang, uke manis itu bahkan masih kukuh memalingkan wajah nya enggan menatap jay. Apa wajah jay kurang tampan?!!
"Ayolahh jungwonnie sayang.. makan nasi dulu lalu aku akan memberikan kue cokelat untuk mu"
"Heh angry bird sialan! kalau tidak punya uang untuk membeli nya tidak usah sok sokan mengatakan ingin memberi kue cokelat untuk ku!"
Jay menganga lebar mendengar celotehan si manis, mana mungkin dia yang kaya tujuh turunan ini tidak mampu membelikan sepotong kue cokelat untuk istrinya? oke jay, kau harus sabar jika tidak ingin jungwon semakin merajuk
"Astaga, bahkan aku bisa membeli kue cokelat yang banyak sekalipun toko toko nya. Sudah, pokok nya kau harus makan nasi dulu! tidak ada kue cokelat jika menolak"
Jungwon mengernyit dan memandang jay dari atas sampai ke bawah dengan muka tengil nya, kenapa sih jay ini memperpanjang masalah?! tinggal kasih jungwon kue cokelat saja harus disuruh makan nasi dulu
"Humm", jungwon hanya bergumam. Jay tidak tau itu artinya 'iya' atau 'tidak' tetapi jay memilih opsi yang pertama. Jungwon setuju untuk makan nasi dulu
Jay langsung memanggil maid nya untuk membawakan nampan berisi makanan untuk istri kecil nya, setelah nya jay pun mendekat ke arah jungwon dan mencium pipi tembam itu.
"Jangan merajuk terus, liat pipi mu sudah seperti bakpao yang isi nya mau keluar"
"APA?!! ini semua salah mu! pokoknya salah mu kenapa aku bisa merajuk begini"
"Baiklah nyonya, hamba salah. Maafkan hamba nyonya", jay menunduk pura pura sedih yang langsung di toyor kepalanya oleh jungwon. Tapi tak lama kemudian terdengar gelak tawa si manis, suami nya sangat konyol
Jay ikut tersenyum mendengar tawa itu dan menciumi wajah istri nya gemas.
"Haahaha sudah jay, geli! sudah sudaaah!", jungwon memekik kegelian dan berusaha menjauhkan wajah nya dari jangkauan jay
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair Jantungku JAYWON [On Going]
Fanfiction"Aku hanya cinta harta mu bukan dirimu jay" "Aku tidak peduli, selagi kamu di sisiku aku akan memberi apapun yang kamu mau" Bagaimana jika jay si sosok pengusaha muda dengan tampang yang rupawan serta harta yang melimpah justru terjatuh dalam pesona...