Jika memang ini adalah karma, maka kamu adalah karma terindah yang pernah ada di dalam hidupku
Malam sudah berganti pagi, mentari sudah bersinar terang menandakan semua makhluk yang dia naungi siap untuk mulai menjalani hari barunya. Tak terkecuali di kediaman keluarga park, saat ini sudah berkumpul empat orang dewasa di teras kolam renang.
Jadi tadi pagi, oh atau mungkin yang benar itu dini hari tadi orang tua jay datang ke rumah. Dari Amerika langsung ke Korea, tidak bersinggah dahulu dan memilih langsung ke rumah anak semata wayangnya. Jongin mengeluh sudah tidak sabar melihat cucunya yang bahkan masih berada di perut sang ibu, maklum saja calon oma baru memang terlalu berlebihan kan?
Jungwon memajukan bibirnya, sedikit kesal kenapa pagi pagi sekali disuruh ke kolam renang. Dia kan masih ingin berlabuh di alam mimpi, tapi mertua nya itu sudah excited sekali mengajaknya ke sini. Katanya renang itu bagus untuk ibu hamil, sekalian nanti Jongin mau mengajari cara memandikan bayi untuk sepasang calon orang tua muda itu.
"Nah jungwon, jay, kalian pegang dulu bayi nya sebentar. Mommy mau mengambil sabun nya", Jongin membuat gestur memanggil dengan tangan nya pada jungwon
Si manis menyeret suaminya untuk mendatangi mommy Jongin yang begitu keliatan senang, jay mengambil alih bayi ehm–maksudnya boneka berbentuk bayi yang mommy nya berikan. Tidak tau membeli dimana
"YAAAK JAY! pegang yang benar jangan di tenteng seperti membawa tas! Kau mau membunuh bayinya?!"
"Aish mommy ini hanya sebuah boneka kan–ADUHH!!"
Lengan berotot jay di pukul mommy nya tanpa berperasaan membuat jay harus mengaduh keras, ini namanya kekerasan dalam rumah tangga
"Tetap saja tidak boleh, anggap ini benar benar bayi kalian mengerti? Ya sudah mommy mau ambil sabun nya, daritadi tidak jadi diambil huh", Jongin melengos dari sana meninggalkan sepasang kekasih itu dengan muka masam
Sehun yang sejak tadi menonton ketiganya hanya tertawa, dia melanjutkan menyesap teh nya yang sudah hampir dingin. Sehun tidak mau ikut campur urusan itu, pasti nanti istrinya sangat cerewet
"Daddy, apa semua submisif yang akan mempunyai cucu itu berubah jadi sensitif seperti mommy?", tanya jay melirik daddy nya
Sehun bergidik cuek, dia menyunggingkan senyum miring nya. Oke sekarang jungwon tau darimana tingkah sok tampan suaminya itu, ternyata menurun sang daddy. "Entahlah, tapi lumayan kan sebagai ilmu parenting gratis. Percaya saja pada mommy mu, buktinya kau bisa hidup sehat sampai sekarang"
Jay mendengus kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi nya dengan baskom bayi yang mommy nya sediakan, sementara jungwon duduk di kursi kecil. Dia tidak bisa berjongkok lagi karna perut bulat nya yang menghalangi
"Yang benar Hyung pegang nya!"
"Astaga sayang, kau jangan ikut ikut seperti mommy yang cerewet"
"Siapa yang cerewet?", sela Jongin tiba tiba, di tangan nya sudah ada sebotol sabun bayi
"Jungwon yang cerewet", jawab jay cuek membuat yang punya nama melotot kesal. Hey apa apaan dia di fitnah begini?! Awas saja nanti suaminya itu.
"Uhm.. Jay yang pegang bayi nya biar jungwon yang menyabuni"
Jay mengangguk pasrah, dia memegang bayi itu dengan tangan kirinya yang berada di belakang leher si bayi. Tangan kanan nya di pantat bayi nya
Jungwon meringis tertahan meliat bagaimana cara Jay memegangi bayi itu, bisa bisa leher bayi nya patah untung cuman boneka. "Jay Hyung psikopat", lirihnya sehalus mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair Jantungku JAYWON [On Going]
Fanfiction"Aku hanya cinta harta mu bukan dirimu jay" "Aku tidak peduli, selagi kamu di sisiku aku akan memberi apapun yang kamu mau" Bagaimana jika jay si sosok pengusaha muda dengan tampang yang rupawan serta harta yang melimpah justru terjatuh dalam pesona...