Kedua puluh

322 23 6
                                    

Jay memarkirkan mobil nya di basement mall, jungwon yang meminta saat di tengah perjalanan pulang tadi. Istrinya mau mencari makanan dan skincare, tidak tau kalau sudah di dalam nanti mungkin lebih dari itu yang diambil, dia paham betul kebiasaan istrinya yang suka berfoya foya. Tidak masalah sama sekali selagi jungwon suka, toh dia tidak akan jatuh miskin jika hanya kehilangan dua atau tiga ratus juta dalam sehari

Seperti biasa, yang lebih tua pasti merangkul pinggang istrinya posesif. Mereka berjalan beriringan di salah satu rak makanan. Troli sudah hampir penuh dengan semua cemilan jungwon tapi istrinya itu tidak kunjung berhenti memasukan barang ke sana. Pantas saja badan jungwon sekarang semakin membengkak, tapi tetap imut sih dimata jay.

"Susu melon yang biasanya aku beli tidak ada hyung padahal kan kecebong mu pingin sekali meminum. Itu", si manis mengusap perutnya dengan wajah sedih

Jay yang melihat itu segera mendekat, tangan besarnya ikut mengusap perut bulat istrinya. "Adik bayi mau minum susu melon? Nanti saja dirumah biar aku suruh minji membuatnya, bagaimana?"

Dia menatap wajah istrinya yang sendu itu, sebenarnya sangat tidak tega tapi jika memang stock nya sudah habis bagaimana lagi? Kecuali jay membeli di mall lain, tetapi itu pasti akan memakan banyak waktu lagi.

"Hum.. Ya sudah nanti saja minji yang buat, aku sudah selesai berbelanja cemilan nya tinggal skincare ku lagi yang belum"

"Troli nya sudah penuh sayang, sebentar aku mengambil keranjang dulu. Muat kan jika sekeranjang saja?"

"Sepertinya muat, ambil saja hyung"

Lantas jemari jay dengan cepat mengambil keranjang belanjaan berwarna merah tepat di samping rak susu. Dia mengekor di belakang jungwon, tangan satunya mendorong troli yang penuh makanan si manis

Jungwon berhenti di rak yang berisi bermacam toner dan keperluan skincare lainnya. Dia mencari cari produk yang biasanya sering dia pakai

Sementara itu si suami hanya bisa memperhatikan istrinya dari dekat, lucu sekali ketika membungkuk atau menunduk si manis akan memegang perut bulatnya seolah takut jatuh.

Jay mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana setelah merasakan getaran kecil, seseorang berusaha menghubungi nya. Dia melihat nama si pemanggil sebelum mengangkatnya

"Kenapa hoon?"

Sunghoon, si penelpon tadi tertawa renyah di sebrang sana menyadari nada tidak suka jay

"Tidak, apa kau sibuk? Kita sedang berada di cafe milik heeseung. Jika kau tidak keberatan, kau bisa bergabung ke sini. Sudah lama tidak berkumpul, kau terlalu sibuk dengan istri mu haha"

"Hm nanti aku ke sana"

"Wohoo! Momen langka seorang jay sekarang bisa berkumpul lagi biasanya sibuk dengan istrinya"

"Kau terlalu cerewet hoon, sudahlah aku tutup telpon nya"

"Yo bro"

Panggilan itu terputus, jay menyimpan kembali ponsel nya. Jungwon menatapnya dengan pandangan bertanya, satu tangan nya sudah memegang keranjang yang penuh berisi skincare dan make up.

Sepertinya dia terlalu sibuk mengobrol sampai tidak sadar keranjang belanjaan nya sudah berpindah di tangan sang istri

"Siapa hyung?"

"Sunghoon, dia mengajak ku ke cafe. Teman teman ku sedang ngumpul bersama, aku mau ke sana juga"

"Lalu aku? Kau mau meninggalkan aku di sini?"

"Tidak sayang, kau bisa ikut ke cafe nanti"

Surai halus itu di usak, dia tersenyum lembut hingga lesung pipinya menyembul samar. Jungwon merengut tidak suka, dia malas ke sana pasti ada jake. Jake dan jungwon itu sudah seperti rival perang dingin.

Pair Jantungku JAYWON [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang