Dua pemuda mungil berwajah manis duduk di halaman belakang rumah, sunoo–si pemuda ceriwis berpipi gembil itu menjadi tamu khusus jungwon siang ini. Dia tiba tiba rindu dengan teman seperjuangan nya, merengek pada jay di kantor meminta untuk bertemu sunoo meskipun sempat terjadi perdebatan sengit diantara mereka akhirnya yang lebih tua mengalah dan menyuruh bodyguard nya untuk menjemput sunoo
Berakhirlah sunoo di geret paksa ke rumah mewah jungwon, jay bahkan merelakan pekerjaan nya di kantor dan memilih melanjutkan nya di rumah demi mengawasi istri tercinta nya.
"Hey sialan! Mau apa kau menyuruh ku ke sini hah?! Asal kau tau, aku di geret geret oleh paman berbadan besar itu padahal aku sudah menolaknya, keparat bajingan!", sunoo menatap jungwon dengan mata berapi api sementara yang di tatap hanya melanjutkan memakan eskrim nya seolah tidak bersalah
"Kau dengar aku tidak sih?!", si ceriwis itu kembali berkomentar
Jungwon mendengus kemudian menatap sunoo nyalang, "berhentilah berteriak bodoh! Sudah seperti di perkosa saja"
"Memangnya tidak boleh kalau rindu pada teman sendiri? Lagipula aku ini sudah bekerja keras agar bisa bertemu dengan mu asal kau tau! Aku memohon pada jay Hyung agar bisa membawamu ke sini"
"Itu salah mu sendiri, memang nya ada apa sampai ingin bertemu dengan ku? Pasti ada maunya"
"Kau benar sekali sunoo, aku rasa aku perlu seseorang untuk diajak mengobrol", si manis tersenyum dan mengerling pada sunoo
"cihh sudah ku duga, jadi apa masalahmu hah?!"
Rupanya pemuda berpipi gembil itu masih kesal pada istri milyarder di depan nya ini. Dilihatnya si lawan bicara terdiam sebentar sebelum menatap nya dalam
Sunoo jadi merinding, jangan bilang jungwon ingin mengatakan cinta padanya? Jika iya maka sunoo berani bertaruh kepalanya akan terpisah dari tubuh secara suami orang di depan nya ini sangat posesif
"Kau membuatku takut won", jujur sunoo sembari mengusap bahu nya yang terasa dingin
Jungwon mendecak sebal, dia menatap balik sunoo dengan tetap memakan eskrim nya, "Aku sudah membeli rumah, membeli mobil, dan saham perusahaan jay sudah lima belas persen atas nama ku"
Nampak si manis menjeda sebentar perkataan nya, dia menyesap rasa eskrim yang menguar di rongga mulut. "Em.. Nyamm.. Nyam.. Dan aku rasa aku sudah sangat puas dengan apa yang ku dapat. Setelah kecebong ini lahir aku akan segera bebas dari sini, aku bisa menjadi single mother eh apalah itu ya intinya aku sudah tidak perlu bergantung pada harta ayah anak ini lagi"
Sunoo menatap lamat teman nya dengan perasaan campur aduk, dia mencicit takut akan kedengaran salah satu maid di sini. Bisa bisa dia di lempar ke kandang harimau
"Kau benar benar yakin akan kukuh berpisah dengan si jay itu?"
"Ya.. Memang nya apa yang harus ku lakukan lagi? Aku sudah mendapat sebagian harta nya, cita citaku menjadi rich mom akan segera terwujud! Punya suami itu sedikit merepotkan kau tau, aku tidak boleh ini, tidak boleh itu, tidak bisa ke sana, tidak bisa ke sini"
"Ck, tapi apa kau sudah yakin? Kau tidak merasakan perasaan apapun pada jay? Maksudku, tidak ada benih benih cinta sedikitpun?"
Kali ini jungwon terhenyak, dia mengingat ngingat beberapa bulan yang sudah dia lalui bersama jay. Dia tidak berbohong kadang hatinya berbunga bunga atau jantung nya berpacu dengan kencang saat pria tampan itu berlaku manis.
Lalu si mungil menggelengkan kepalanya pelan, tidak! Dia tidak boleh jatuh cinta pada pria bermarga park itu, itu sama sekali tidak sesuai alur drama yang sudah dia rancang pikirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair Jantungku JAYWON [On Going]
Fanfiction"Aku hanya cinta harta mu bukan dirimu jay" "Aku tidak peduli, selagi kamu di sisiku aku akan memberi apapun yang kamu mau" Bagaimana jika jay si sosok pengusaha muda dengan tampang yang rupawan serta harta yang melimpah justru terjatuh dalam pesona...