Chapter 6: Rebirth of The New World (V)

37 3 0
                                    

"Setuju!"

Altair menjawab tanpa ragu-ragu.

"Aku ambil, 250 koin."

"Kau cukup pandai bernegosiasi tapi masih kurang optimis," ucap si pak tua itu sambil bersandar di sofa empuknya. "Sesuai perkataanku sebelumnya, selain membayarmu, aku akan memberikan sebuah informasi."

Altair menatapnya dengan penuh rasa penasaran.

"Di dunia yang baru ini bukan hanya kristal yang bisa diperjualbelikan tetapi juga setiap item yang dibawa oleh makhluk Abyss."

'Abyss.'

Altair ingat setelah mendengar kata itu, itu adalah kata yang diucapkan oleh sosok dibalik layar sebelumnya.

'Jadi asal dari zombie-zombie itulah yang mereka maksud dengan Abyss. Aku sudah sedikit mengerti sekarang.'

"Aku sudah memberikan informasi, sekarang silahkan pilih item yang kau inginkan, aku ingin beristirahat sejenak."

Pak tua itu bersandar dengan nyaman di atas sofa empuknya.

"Terima kasih," ucap Altair. "Kalau aku boleh bertanya, kenapa kau membantuku?"

"Huh?" Pak tua itu tertawa kecil mendengarnya. "Membantumu, jangan salah paham, Nak, ini adalah cara kami menjalankan bisnis."

"Begitu ya," gumam Altair sudah lebih dulu menduganya. "Kalau aku boleh tau siapa namamu pak tua?"

"Kau ini tidak ada sopan-sopannya saat menyebut orang tua, dasar anak zaman sekarang."

"Maaf atas ketidaksopanan saya. Sebelumnya perkenalkan, namaku Altair Alhazan."

Dalam benaknya Altair bersiasat. 'Aku tidak boleh kehilangan kesempatan, dia bisa menjadi sumber informasi ke depannya.'

"Kau bisa memanggilku Karion."

"Terima kasih pak—"

"Kalau dibiarkan mulutmu cukup kurang ajar."

Altair langsung mengubah topik pembicaraan.

"Lalu bagaimana dengan bayaranku?"

"Silahkan pilih itemmu dan aku akan memotong bayaran sesuai barang yang kau ambil."

"Baiklah, kalau begitu izinkan aku melihat-lihat lebih dulu."

Altair membalikkan badan dan pandangannya berkeliling di surga item-item unik.

'Sejujurnya aku tidak tahu harus mulai dari mana?'

"Apa, Om juga akan membelikanku sesuatu?" tanya Naira, ia tertarik dengan kilauan item-item dibalik kaca.

"Ya, tentu."

'Aku punya cukup koin untuk menyelamatkan kami berdua.'

Altair kembali melihat-lihat dan ingin mencari item yang berguna sebagai perlindungan bagi Naira, dibandingkan harus memberinya senjata tajam.

Saat sedang melihat-lihat deretan item menyerupai perhiasan, Altair berhenti.

'Di dalam game item-item seperti perhiasan atau aksesoris ini pasti memberikan ketahanan atau menambah status yang bersifat defensif meski terkadang beberapa aksesoris juga memberikan status ofensif.'

Kalau berpikir dari prespektif game yang pernah dimainkan olehnya, kalung, gelang, dan cincin umumnya menjadi item yang bisa memberikan status ketahanan pada penggunanya. Tapi, sayangnya, dunia ini bukanlah game seperti apa yang sedang dipikirkannya.

"Nona, apa fungsi item-item ini?" tanya Altair untuk memastikan.

"Anda bisa melihat informasi dengan mengatakan 'jendela informasi' kemudian ucapkan 'pratinjau', informasi lengkap tentang item akan muncul dalam bentuk hologram," jelas Felne. Altair menyimak dengan seksama.

Era Of RebirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang