Chapter 44

1.1K 103 5
                                    

📍 London

Di London Zee baru saja pulang ke apartemen nya dengan kondisi mabuk, semenjak sampai di London ia hidup dengan sangat kacau, Ia lebih suka mabuk-mabukan karena menurut nya dengan mabuk ia akan melupakan masalah nya

"Ya ampun Zee? Zee kenapa?"tanya Fiony, Apartemen Zee dan Fiony berada di gedung yang sama, namun berbeda lantai, Zee lantai 23 sementara Fiony 24

"Zee mabuk"kata Daniel Orang yang mengantar Zee, Dia salah satu orang Indonesia yang kuliah di sana juga

"Kok bisa?"tanya Fiony
"Gue juga gak tau, kayaknya dia ada masalah"jawab Daniel
"Oiya Lo bisa antar dia ke apartemen nya gak? gue harus jemput pacar gue"kata Daniel
"Oh iya bisa kok"kata Fiony
"Thanks ya, ini kartu akses nya"kata Daniel
"Iya sama-sama"kata Fiony

"Kenapa Zee tiba-tiba seperti ini? Apa sebenarnya masalah Lo?"batin Fiony menuntun Zee ke kamar apartemen nya

"Sha maafin aku, aku brengsek" kata Zee bergurau
"Zee Lo gapapakan kan?"tanya Fiony
"Sha? Itu kamu? Sha, maafin aku Sha, aku udah jahat sama kamu, aku udah hancurin masa depan kamu"kata Zee masih bergurau lalu tiba-tiba memuntahkan isi perutnya

"OMG Jorok banget"kata Fiony tapi ia tetap membersihkan nya, Setelah itu ia membantu Zee naik di kasur nya

"Apa Zee bakal nyaman pake baju ke gitu tidur?"guman Fiony
"Tapi masak gue gantiin bajunya? Yang ada nanti dia mikir nya gue lakuin aneh-aneh"gumannya lagi lalu menyelimuti Zee

"Goodnight Zee"kata nya sebelum meninggalkan kamar Zee dan kembali ke apartemennya

Besok nya

Zee sedang duduk di koridor kampus nya, Ia hanya menatap kedepan dengan tatapan kosongnya, Ia jelas sangat merasa bersalah kepada Marsha

"Lo kenapa Zee, Lo sakit?"tanya Fiony
"Enggak papa kok"jawab Zee
"Tapi muka Lo pucat Zee"kata Fiony

Lalu Fiony menempelkan telapak tangannya di dahi Zee

"Lo demam Zee, mending Lo pulang deh, Lo gak bakal fokus kuliah Dengan kondisi Lo seperti ini"kata Fiony
"Gue gapapa, mending Lo ke kelas Lo sekarang dosen Lo udah ada soalnya"kata Zee

"Sampai kapan Zee Lo begitu ketus sama gue? Gue cuma gak tega liat kondisi Lo seperti itu, gue gak tau seberapa berat masalah Lo sekarang? Gue pengen cuma pengen jadi teman Lo, teman Lo saat Lo susah seperti itu, gue siap jadi teman cerita Lo, gue siap jadi sandaran Lo"kata Fiony

"Lo gak usah peduliin gue, gue pantas seperti ini"kata Zee tersenyum miris
"Lo gak boleh gitu Zee, setiap masalah pasti ada jalannya, gue yakin Lo bakal nemuin solusi yang terbaik, gue harap Lo jangan terlalu larut dalam penyesalan Lo"kata Fiony menepuk bahu Zee kemudian berlalu kekelas nya

°°°

"Sayang"panggil Ashel
"Iye kenapa Yank?"tanya Aldo
"Ke rumah mommy yuk, kangen"kata Ashel
"Ya udah iya,  mau nginep?"tanya Aldo
"Terserah kamu aja"kata Ashel
"Kok aku, kan yang pengen ke sana kamu"kata Aldo
"Aku ikut kamu aja, kalau kamu nginap aku juga"kata Ashel
"Ya udah, nginap aja, udah lama juga kita gak nginap sana"kata Aldo
"Oke sayang"kata Ashel mengecup bibir Aldo singkat

Setelah itu mereka pun berangkat

°°°

"Mommy kami datang"teriak Ashel
"Berisik Lo"kata Aran
"Eeh ada Kak Chika"kata Ashel
"Hai Shel,hai Do"sapa Chika
"Halo kak"sapa Aldo

"Wihh Adek ipar bawa apa itu?"tanya Aran
"Ooh ini, pizza buat kalian dan buat mommy, mommy mana?"tanya Aldo
"Mommy di dapur kok, Bentar juga balik"kata Aran, benar saja tak lama kemudian Anin pun muncul

The Secret Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang