Chapter 32

1.5K 130 10
                                    

"Wow udah sadar Lo"tanya Aran ke orang yang terikat di Kursi di sebuah gudang
"Lepasin gue"kata Orang itu
"Oh gak semudah itu bro"kata Aran menepuk-nepuk kedua pipi orang itu
"Kok wajahnya gak asing ya?"tanya Ollan
"Iya nih, gue juga gak asing sama nih orang"kata Lulu
"Dia anak sekolah kita"kata Zee
"Hah? Kok gue gak tau?"tanya Ollan
"Wajar dia kakak kelas"kata Zee
"Kak Aran Lo tau dia gak?"tanya Ollan
"Kalau gak salah nama Lo Iwan kan?"tanya Aran

"Atas suruhan siapa Lo nyulik Ashel?"tanya Aldo to the point
"Sampai mati pun gue gak akan kasih tau lo"kata Iwan
"Ya udah kita langsung bunuh dia aja, percuma kan kita kasih dia kesempatan hidup kalau gak ada informasi yang bisa kita dapat?"kata Zee
"Setuju gue, lagian di sini cuma kita-kita aja, jadi gak bakal ketahuan kalau kita bunuh dia"timpal Ollan

"Jadi bagaimana Lo mau mati sekarang atau Lo kita biarin hidup tapi Lo harus jujur"kata Aran
"Gue gak bakal jujur"kata Iwan

Bugh

Aldo yang emosi langsung menonjok ujung pipi Iwan hingga berdarah

"Jadi bagaimana nih, kita langsung sikat aja?"tanya Lulu
"Menurut Lo Do gimana?"tanya Aran
"Bebasin aja"kata Aldo
"Maksud Lo?"tanya Aran
"Percuma kita sekap dia kalau kita gak tau siapa yang menyuruh dia menculik Ashel"kata Aldo
"Tapi Do, kalau kita bebasin dia bagaimana kalau dia lakuin hal kayak kemarin?"tanya Zee

"Lan, lepasin dia"kata Aldo
"Tapi Do.."
"Lepasin aja, percaya sama gue"kata Aldo

Ollan dan Lulu kemudian melepas ikatan Iwan, lalu Iwan kemudian meninggalkan gudang itu dengan senyum kemenangan

"Do kok Lo gitu sih? Dia udah nyakitin Ashel Lo?"tanya Aran
"Iya Do, kita takutnya dia lakuin lagi"kata Zee
"Terus kalian mau bunuh dia gitu? Itu sama aja kalian lebih kejam dari apa yang dia lakuin "kata Aldo
"Tapi tetap aja dia yang mulai"kata Aran datar
"Gue gak abis pikir deh Sama Lo, Lo bahkan cuma ngasih 1 pukulan, itu gak sebanding dengan apa yang Ashel rasakan"kata Aran mulai emosi
"Iya Do, gue juga heran sama Lo, Ashel kan istri Lo seharusnya Lo yang lebih marah, tapi yang gue liat tadi Lo tenang tenang aja"kata Christo
"Udah lah, kalian tenang dulu, gue tau Aldo punya alasan sendiri, jadi Do apa alasan Lo?"tanya Floran
"Ada yang gak beres dengan orang itu"kata Aldo
"Maksud Lo?"tanya Floran
"Lo gak liat kemarin bahkan dia sudah bersimpuh darah tapi dia gak merasakan apapun, dan Lo liat tadi, dia bahkan gak takut kalian ngancam mati, dan tadi gue nonjok dia sampai berdarah dia gak meringis sedikit pun, dari situ gue harap kalian ngerti"kata Aldo membuat mereka sejenak berpikir

"Oh iya kok gue gak sadar ya"kata Zee
"Terus rencana Lo apa sekarang?"tanya Zee ke Aldo
"Ya kita harus waspada, kita harus selidiki dia lebih jauh, bisa saja dia punya komplotan"kata Aldo
"Oke oke gue paham"kata Aran
"Ya udah kita pulang sekarang"kata Zee

"Eeh Do Lo gak mau pulang ke rumah? Udah lama Lo gak kesana"kata Zee
"Nanti, gue jemput Ashel dulu"kata Aldo
"Oke gue tunggu di rumah"kata Zee

Setelah itu mereka pun pulang

***

"Kok baru pulang?"tanya Ashel cemberut
"Maaf, tadi ada urusan"kata Aldo
"Kok gak bilang"kata Ashel
"Iya iya maaf"kata Aldo

"Oiya gapapa kan hari ini kita ke rumah Daddy lagi?"tanya Aldo
"Hm"jawab Ashel
"Ya udah, kamu siap-siap, aku mandi dulu"kata Aldo kemudian menyambar handuk nya lalu masuk di kamar mandi

"Dasar gak peka bangat sih, udah tau gue kesal bukannya di bujuk malah di diamin aja"guman Ashel kesal kemudian menyiapkan barangnya yang akan di bawa

15 menit kemudian Aldo pun selesai mandi, dan mereka langsung siap-siap berangkat

"Mom, kita ke rumah Daddy ya, kita nginep di sana"kata Aldo
"Oh iya nak, kalian hati-hati ya"kata Anin
"Iya mom"kata Aldo

The Secret Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang