Chapter 51

1.1K 95 7
                                    

Keesokan Harinya, Aldo dan keluarganya termasuk Anin kini sudah berkumpul di rumah Gracio, mereka akan membicarakan soal Zee

"Jadi bagaimana nak? Kenapa Zee tidak pulang bersama kamu? Dan apa tujuan kamu mengumpulkan kita di sini?"tanya Gracio
"Jadi begini dad, Mam, mom selama di London aku udah coba berbicara dengan Zee tapi jawaban Zee tetap sama"kata Aldo
"Zee tidak mau bertanggung jawab?"tanya Gracio, Aldo pun mengangguk
"Kenapa kamu biarin? Seharusnya kamu seret dia pulang"kata Gracio datar
"Ya selama perjalanan ke sana aku juga mikir nya gitu, aku bahkan udah bersumpah akan menghajar Zee setelah sampai di sana, tetapi setelah melihat keadaan Zee semua pikiran itu langsung hilang"kata Aldo menjeda ucapan nya

"Dad, mungkin jika Daddy yang ada di posisi aku bakalan lakuin hal yang sama, dan mungkin Daddy mikirnya Zee di sana hidup enak, happy tapi itu semua salah, Zee di sana hidup dengan kacau sangat-sangat kacau, dia hidup dengan penyesalan, rasa bersalah, keputusasaan, bahkan tiap malam dia minum obat tidur, dan dia sering kali mencari cara untuk melupakan semua masalah nya sekalipun dengan mabuk-mabukan setiap harinya" kata Aldo

"Kalau memang dia merasa bersalah seharusnya dia tanggung jawab"kata Gracio
"Ya, Aldo sempat tanya alasan dia tidak mau bertanggung jawab dan jawabannya karena dia tidak mau menjerat Marsha ke hidup yang lebih menderita lagi, Marsha tidak mencintai nya"kata Aldo
"Bukannya selama ini mereka pacaran?"tanya Anin

"Iya mom, mereka bahkan pacaran hampir 3 tahun dan itu yang membuat Zee sadar kalau sampai kapanpun Marsha tidak akan mencintai nya"kata Aldo

"Cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, pokoknya Zee harus tanggung jawab dan buat Daddy yang menjemput nya"kata Gracio
"Dad"panggil Aldo dengan tatapan memelas
"Apa lagi? Anak itu harus tanggung jawab, berani berbuat harus berani bertanggung jawab"kata Gracio
"Daddy gak mikir kesehatan mental Zee? Daddy juga tau Zee melakukan itu bukan kesengajaan dad, dia juga di jebak"kata Aldo, Ashel yang berada di samping Aldo hanya bisa mengusap bahu Aldo

"Lalu bagaimana dengan Marsha nak?"tanya Shani
"Aku udah bicara sama Zee, aku yang akan bertanggung jawab"kata Aldo
"Apa maksud kamu? Kamu udah memiliki Ashel, jangan ngaco kamu"kata Gracio meninggikan suaranya
"Aku gapapa kok Dad, Daddy lupa kalau justru aku yang minta Aldo untuk itu"kata Ashel
"Nak .."
"Aku ikhlas mam, 100%"kata Ashel
"Nin, bagaimana menurut kamu?"tanya Shani
"Aku udah pasrah sama keputusan mereka, mereka yang jalani, aku juga sering berbicara dengan Ashel, dan itu membuat aku yakin bahwa Ashel memang membuat keputusan itu dari hati dengan tulus"kata Anin

Setelah itu mereka terdiam untuk beberapa saat

"Oke Daddy terserah kalian, tapi Daddy tidak mau nantinya mendengar kalian ada masalah, apapun itu"kata Gracio
"Iya Dad, aku janji apapun yang terjadi aku akan selalu bersama Ashel, sekalipun memiliki Marsha nantinya, Ashel tetap nomor 1 buat aku"kata Aldo menatap Ashel penuh cinta
"Aku percaya Sayang"kata Ashel

"Kalau begitu nanti malam kita akan berjuang ke rumah Keluarga Marsha, untuk membicarakan itu"kata Gracio
"Iya Dad"kata Aldo

Setelah pembicaraan itu berakhir, Anin kemudian pulang, Gracio dan Shani ke kantor, sementara Aldo dan Ashel hanya di rumah menghabiskan waktu dengan bermesraan

📍 London

Setelah curhat dengan Aldo, Zee kini mulai hidup dengan baik lagi, seperti pesan Aldo Zee mulai melupakan soal masalah nya dan fokus ke kuliah nya

"Hai Zee"sapa Fiony
"Hai Cepio"sapa Zee

"Syukurlah Zee mulai ceria lagi, semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi" batin Fiony

The Secret Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang