BAB 7

1.4K 127 8
                                    

Waktu terus berjalan hingga mencapai batasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berjalan hingga mencapai batasnya. Begitu juga dengan (Name). Ia sekarang memisahkan diri dari keluarganya dan tinggal berdua dengan Sae.

Sae hanya dapat cuti kerja selama tiga hari dan seterusnya ia bekerja pada pagi seperti biasanya. Sae kali ini berbeda dengan hari-hari biasanya.

Biasanya ia akan disuruh oleh Ibu untuk membangunkan Rin dan mengantar Rin ke sekolah. Saat ini tidak, Sae pasti akan terbangun dengan (Name) yang di sampingnya.

Hanya ada suaranya dan suara (Name) yang ada di rumah ini. Pemandangan indah setiap harinya bersama (Name). (Name) juga tak banyak merengek-rengek minta sesuatu. Ia lebih banyak berbicara random dan Sae tetap menjadi pendengarnya.

"Saee..bangun" panggil (Name)

(Name) menatap Sae yang tertidur pulas. Hari ini adalah hari sabtu. Sae berjanji akan menemaninya berbelanja. Sae yang tertidur pulas tidak mendengar suara (Name).

(Name) melihat kearah jam dinding dan terlihat pukul delapan pagi. Sudah saatnya ia mandi dan sarapan.

"Kiw kiw..."

"..."

"Cukurukukk"

"..."

"Cukurukukkk"

" ..."

"Empok jeruu"

"..."

"Walaw we ni olang susah bangun lo"

"..."

(Name) tampak kesal dengan Sae yang tidak bisa bangun lebih cepat. (Name) berpindah tempat dan ia duduk di atas perut Sae. Tangannya mencengkram leher Sae.

"KU BUNUH KAU !!!!" teriak (Name)

(Name) menekan-nekan leher Sae dan itu jelas membuat Sae terbatuk-batuk. Sae langsung bangun dan memegang lehernya yang terasa sakit.

Rasanya kayak di cekik setan.

"Wow bangun !"

"Kenapa kau? Kau suka lihat aku tidur di pemakaman?"

"Engga juga"

"Terus? Aku capek"

"Yaudah sih wir, yang penting tepati janjimu"

Sae mengelus kepalanya yang pusing. Mungkin karena bangun secara tiba-tiba. Sae menyadari sesuatu. Ia melihat (Name) dan wajahnya sedikit memerah.

"Awas, kau jangan seperti itu"

"Kok ngusir?"

"Sudah mandi?" tanya Sae

"Eh ha'ah lah. Belum"

"Mandi sana"

Tanpa banyak basa-basi, (Name) langsung turun dari ranjang dan pergi mengambil handuk. Sae merebahkan tubuhnya dan ia melanjutkan tidurnya. Selagi menunggu wanitanya bersiap-siap lebih baik ia tidur.

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang