BAB 20

799 79 20
                                    

Sae POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sae POV

Gila.. aku gila...

Aku terbangun dari tidurku, bahkan ini masih jam dua belas malam! Anak-anak kembarku masih rewel menangis kencang. Suaranya saja memekik telingaku sampai rasanya pengen tuli.

Suaranya benar-benar mirip dengan istriku, aku saat ini sedang mengendong sang kakak. Sang kakak sejak tadi kehausan, aku sedang memberinya susu dari botol. Sang adik sudah tertidur lelap.

Nama sang kakak adalah Keiya, sedangkan nama adik adalah Keita. Ah, aku pusing dengan pemilihan nama, jadi aku memilihnya dengan asal-asalan. Semoga istriku tidak marah.

Bohong, Dokter Arnault bohong. Istriku sampai saat ini masih tidak terbangun dari komanya.

Badanku semakin lama semakin kurus, kantung mataku semakin menghitam. Entahlah, aku tak ingat kapan terakhir kali aku makan dan mandi. Sudah tiga bulan, semenjak istriku koma dari melahirkan.. aku pun gila rasanya.

Nadia menghancurkan keadaan ekonomi di perusahaan IH dan INS. Saat ini ada suatu negara, oh bisa disebut di bagian barat sana ada peperangan. Lalu terpecahlah menjadi dua bagian dan masing-masing negara bisa memilih di pihak mana.

Aku berada di pihak yang benar, banyak negara memihak yang sama. Tetapi, satu negara yaitu Amerika Serikat. Ia adalah pemegang kuasa ekonomi internasional paling kuat.

Aku tidak pernah bekerjasama dengan negara itu, aku bahkan mengabaikan permintaan Amerika Serikat untuk collab dengan perusahaan Jepang yaitu IH.

Perusahaan INS juga tidak menerima. INS membuat tas dan aksesoris yang memang berasal dari Jerman, Belanda, dan China. Begitu juga perusahaan ku, yang bahan-bahan makanan berasal dari kebun besar milik istriku, lalu Australia, Korea, dan China.

Nadia diam-diam mengambil dokumen yang tersimpan di laciku dan laci adikku, Rin. Ia malah menyetujui kesepakatan dengan Amerika Serikat.

Karena ramainya orang-orang pembahas peperangan yang terjadi disana, orang-orang pun mulai boikot produk Amerika. Dan, Nadia memulai rencananya.

Nadia pun mengatakan di sosial media bahwa IH dan INS bekerjasama dengan Amerika. Dari ayahku, lalu kakekku hingga ke atasan lainnya tak pernah mau bekerjasama dengan Amerika. Tampaknya memang Jepang dan Amerika sedang tidak baik. Sepertinya dari zaman kakek-kakek ku hingga aku.

Aku memijit pelipis ku dengan tangan kanan. Keiya masih asik meminum susu, aku kadang-kadang menangis sendirian di kamar mandi mengingat istriku. Apa ia akan kembali? Apa ia masih ingat dengan anak-anak?

Saat ini, perusahaan INS di kepung sama rakyat Jepang. Rakyat Jepang berada di puncak emosi ketika tau perusahaan negara mereka bekerja sama dengan orang-orang zionis.

Sebentar lagi, pasti perusahaan ku yang akan menjadi lebih mengerikan. IH sudah berdiri dari tahun 1975, sedangkan INS sudah berdiri tahun 2020. Bisa dibilang perusahaan yang aku pegang ini perusahaan yang terus meningkatkan ekonomi negara Jepang.

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang