BAB 22

550 54 26
                                    

POV RIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV RIN

Hari ini aku sedang bad mood dengan kakakku. Masa sih aku ingin berteman dengan kak Gilang, dan teman kak Sae lainnya ga boleh?

Hari ini langitnya sangat cerah, bahkan panasnya melebihi ekspektasi ku hari ini. Aku menendang bola sambil terus berlarian, aku memang suka bola karena kakakku sering memainkannya di hadapanku.

Aku saat ini sudah kelas enam, sudah saatnya aku memasuki fase remaja. Pasti menyenangkan! Menjadi dewasa itu menyenangkan bukan?

Aku melirik aliran sungai yang di bawah sana, terlihat deras sekali alirannya. Memang sih, tadi malam hujannya terasa deras sekali. Bahkan tetesan airnya layaknya bom yang jatuh ke tanah.

Oh, apa ini hujan sejarah? Hujan Nagasaki dan Hiroshima?

Oh bukan, mana ada seperti itu.

Kakakku itu keren, aku suka dengannya. Tetapi, kadang-kadang kakakku itu suka memarahiku. Entah itu aku yang sering ikut atau bisa dibilang ngekor di belakang kakakku.

Kakakku sering membelikan eskrim untukku, bahkan kakakku menjagaku dari siapapun. Siapapun tak berhak menyentuhku.

Ah, hari ini aku kesal sekali.

Mataku tertahan melihat seorang perempuan sedang menatap kearah bawah sungai, dia sedang ada di jembatan kecil itu. Aku hanya melihatnya sekilas, aku pun hanya melanjutkan perjalananku.

Namun, tiba-tiba ia layaknya ingin terjatuh dari jembatan itu. Aku pun tiba-tiba melarikan diri sambil memegang apa yang dapat darinya.

Apakah dia ingin bunuh diri?! Aku tak ingin jadi saksi!

Hap!

Aku pun memegang kakinya, eh tidak, pahanya.

"Pegangan!" ucapku

Aku pun menariknya untuk tidak jatuh dari sungai itu, tampak roknya terbuka karena angin, aku pun tiba-tiba saja langsung menutup mataku.

Oh, ini ga boleh dilihat!

Aku pun menariknya lebih kencang dan akhirnya aku pun terjatuh dengannya. Badannya menimpa badanku, ah sakit sekali. Badannya mungkin agak lebih tinggi dariku.

"Ah, apa sih-" ucapku tertahan

Wajah perempuan ini cantik sekali, eh? Kayaknya kenal?

Ia mengikat rambutnya menjadi dua dan ada pita berwarna merah. Eh? Kayaknya ini pernah di beli sama kakakku deh?

Soalnya aku pernah ikut kakakku ke mr d*y untuk membeli peralatan sekolah, eh tau-tau kakakku membeli aksesoris perempuan. Tampaknya.. samaan deh?

"M-maaf" ucapnya

"Mau mati ya? Jangan di jembatan deh kalau mau bunuh diri" ucapku kesal

"M-maaf"

"Awas!"

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang