BAB 10

1.2K 112 7
                                    

Tahun demi tahun berlalu lintas begitu saja, tanpa sadari (Name) saat ini sudah berusia dua puluh tiga tahun dan Sae berusia dua puluh lima tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun demi tahun berlalu lintas begitu saja, tanpa sadari (Name) saat ini sudah berusia dua puluh tiga tahun dan Sae berusia dua puluh lima tahun. Mereka tentunya sebagai pasangan pasti punya masalah, dan sudah seharusnya mereka hadapi bersama-sama.

Matahari sudah pasti tidak akan melewatkan jadwalnya untuk menyinari bumi. Kalender di rumah juga sudah mulai digantikan dengan yang baru.

Tapi, ada sesuatu yang belum ada di rumah Sae. Anak. Mereka bahkan belum punya anak. Dari pernikahan mereka, banyak sekali sudah teman atau kerabat yang menanyakan kehamilan (Name).

Sae sebagai pemimpin perusahaan pastinya membutuhkan anak untuk mewariskan itu. Apalagi seorang anak laki-laki. Sae sama sekali saat itu tak berpikiran untuk (Name) yang segera hamil. Ia berpikir mungkin (Name) belum siap, lagipula ia masih berumur delapan belas saat itu.

Karena (Name) yang tak kunjung hamil, dengan posisinya sebagai istri seorang pemimpin perusahaan pastinya banyak orang-orang mulai menggosipkan tentangnya.

Gosip mulai menyebar, disitulah para karyawan wanita mulai tidak mematuhi aturan-aturan kantor dan berbuat seenaknya. Seperti, tidak memakai baju dengan baik dan benar. Memakai heels yang tidak sesuai dengan aturan kantor.

Bahkan mereka juga mulai jarang berkerja di dalam kantor, mereka lebih memilih duduk di kantin menunggu Sae. Mereka mulai menggoda Sae, dengan tujuan agar Sae memilih mereka untuk menjadikan istrinya.

Termasuk, Kim Soa. Dia jauh-jauh dari Korea datang ke Jepang untuk bekerja. Dia berada di tingkat tinggi. Dia sebagai manajer divisi utama.

Kim Soa tentunya semenjak bekerja ia menyukai Sae. Tentunya... dialah menyebarkan rumor.

Saat ini, kantin masih ramai dengan karyawan-karyawan. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Sae dan Shidou sedang berjalan menuju lift untuk ke kantin. Perut mereka sudah berbunyi keras saat rapat tadi.

"Apa aku saja yang belikan? Kim Soa pasti sudah menunggu di bawah.." ucap Shidou sambil membenarkan setelan jasnya

"Tidak. Aku saja. Aku ingin melihat seberapa banyak yang harus kita pecat karena melanggar aturan kantor"  jawab Sae dengan melihat kearah handphonenya

(Name) hari ini telat bangun. Sae tau (Name) sedang menstruasi. Pastinya perutnya kesakitan dan tidak bisa tidur saat malam. Makanya dari itu ia tidak ingin memberatkan (Name) lagi. Ia memilih untuk membeli makanan saja.

"Tapi.."

"Tidak apa"

•••

"Kakak beli sendiri makanannya?" tanya Rin

"Iya, aku telat bangun.. kamu mau ke rumah kawan kan? Sekalian antarin dong. Kan satu arah" jawab (Name)

(Name) memberikan satu kantong tas bekal dengan lumayan berat. Rin hanya menghela nafasnya dan menerima bekal itu. Lagian ia hanya akan antar di pos satpam saja, untuk apa masuk me gedungnya kan?

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang